PPP Sumut Sudah Klop dengan Djarot-Sihar

Medan, era.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan penolakan DPW PPP Sumatera Utara terhadap pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus sebagai hal wajar dan tak perlu dibesarkan. Djarot-Sihar jadi calon gubernur-wakil gubernur Sumut yang diusung PDIP bersama PPP. 

"Sejarah PDIP dan PPP sangat lama. PPP merupakan saudara tua PDIP. Sebelumnya, jika ada dinamika, itu hal yang wajar dalam demokrasi," kata dia di sela Rakerdasus pemenangan Djarot-Sihar di Hotel Danau Toba, Medan, Sabtu (20/1/2018).

Kata Hasto, PDIP berkoalisi dengan PPP di 61 daerah pada Pilkada 2018. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, juga bersahabat baik dengan tokoh PPP, seperti Hamzah Haz dan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Apalagi Hamzah Haz pernah duduk juga sebagai wakil presiden menemani Megawati saat itu.

"Tidak ada lagi persoalan terkait dengan dukungan PPP (untuk Djarot-Sihar)," ujarnya.

PPP berkoalisi dengan PDIP dalam mengusung Djarot-Sihar pada Pilkada Sumut. Dukungan 16 kursi dari PDIP digenapkan menjadi 20 karena PPP memiliki 4 kursi DPRD Provinsi Sumut. 

Namun, keputusan DPP PPP mengusung Djarot-Sigar mendapat penolakan dari DPW PPP Sumut. Sejumlah pengurus PPP Sumut sempat berunjuk rasa hingga membakar gambar Romahurmuziy dan menuntut Ketua Umum PPP itu untuk mundur.

Tag: