Kalimantan Timur akan Jadi Kota Metropolitan Baru
Sebab tak hanya pusat pemerintahan yang akan dibangun, infrastruktur lainnya juga bakal ikut berkembang. Sebagai contoh, bila nantinya ada 300 ribu aparatur sipil negara (ASN) yang akan diboyong ke Kaltim termasuk TNI-Polri dan keluarganya, maka bukan tak mungkin jumlah penduduknya akan bertambah.
“1,5 juta penduduk ini nanti mereka ada keluarganya juga yang perlu sekolah, pusat perbelanjaan, rekreasi dan macam-macam. Jadi di samping kantor-kantor pemerintah pusat, tetap (ada pembangunan yang bersifat) komersial, akan tetap ada di situ dan akan berkembang juga di IKN-nya,” ungkap Hari dalam dalam acara Indonesia International Property Expo 2019, di Jakarta Convention Center, Senayan, Sabtu (21/9/2019).
Apalagi, kata Hari, luas ibu kota negara baru diperkirakan mencapai 4000 hektare. Menurut dia, potensi perkembangan itu justru bukan hanya di ibu kota negara baru, tetapi juga menjamah kota-kota satelit di sekitarnya.
“Nanti seperti ada duplikasi dari Jabodetabek baru pak. Kemudian di sekelilingnya ada kota-kota semacam BSD, Alam Sutera, Sentul city, Jababeka, dan lainnya. Juga akan terjadi di sana (Kaltim) pasti karena Kaltim itu saja, nanti totalnya akan menjadi kota metropolitan dengan penduduknya sekitar 4,7 juta,” ucapnya.
Hari memprediksi, perkembangan daerah yang bakal sangat signifikan ketika ibu kota baru dibangun adalah Samarinda dan Balikpapan. Kota-kota itu akan menjadi kota satelit yang mendukung pembangunan pusat pemerintahan.
Terlebih pembangunan ibu kota di Kaltim, tentu akan menyumbang sektor ekonomi regional bagi Samarinda dan Balikpapan. "Mereka menurun cuma infrastrukturnya bagus sekali, jalan nasionalnya bagus, sudah ada jalan tol, air juga mereka punya sungai-sungai besar untuk isi air. Banyak mall dan segala macam. Jadi mereka untuk berkembang lebih baik relatif mudah,” jelasnya.
Hari menambahkan, dipilihnya Kaltim sebagai ibu kota baru oleh pemerintah, pasti karena mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Sehingga, tidak sulit untuk mengembangkan kota tersebut.
“Kota-kota yang sudah ada sekarang sudah siap juga untuk berkembang dengan infrastruktur yang bagus selain tanah yang tersedia,” tuturnya.