Target Selesainya LRT Jakarta Tak Molor
"Bahwa kecelakaan kemarin ini tidak akan menghambat alur rencana finalisasi di bulan Juli. Insya Allah, dari LRT hanya mengubah sequence-nya supaya tidak menghambat Asian Games," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Senin (22/1/2018).
Sandi kemudian mencoba menganalisa penyebab kecelakaan konstruksi LRT tersebut. Dia menduga ada dua kemungkinan. Salah satunya karena proyek ini sedang dikebut pengerjaannya yang biasanya berimbas pada pengawasan.
Dalam targetnya, pembangunan LRT yang seharusnya dikerjakan selama empat tahun itu dipercepat menjadi 1,5 tahun. Dimulai sejak Oktober 2016, ditargetkan rampung April 2018 dan melewati masa uji coba pada Juni-Juli 2018. Sehingga ketika Asian Games 2018 digelar pada Agustus 2018, LRT diharapkan sudah siap beroperasi.
Konstruksi LRT roboh, 22 Januari (Diah/era.id)
"Biasanya kalau dipercepat pembangunan itu tanpa adanya manajemen pengelolaan yang baik (menyebabkan kecelakaan). Kemudian, langkah-langkah prosedur itu ada yang secara tidak sengaja terlampaui untuk menyingkat waktu atau menambah jam kerja sehingga (pekerja) lelah," beber Sandi.
Jika dalam kondisi lelah, lanjut Sandi, mungkin saja ada pekerja yang lalai dalam melakukan pengawasan pengerjaan. Penyebab kecelakaan ini masih diinvestigasi. Apalagi, merujuk pada penjelasan Kepala Dinas Tenaga Kerja Priyono, kejadian ini pertama kali terjadi.
"Karena baru pertama kali ini terjadi pergeseran daripada box girder. Sekarang lagi dianalisa, betul-betul diinvestigasi, apa yang terjadi secara teknis," ucap Sandi.
Konstruksi proyek Light Rail Transit (LRT) di Jalan Kayu Putih Raya, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, roboh sekitar pukul 00.20 WIB. Peristiwa itu menyebakan lima korban luka dan dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian.