Masalah Keretakan Juga Ada di Pesawat Boeing 737-800NG Milik Garuda

Jakarta, era.id - Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, menindaklanjuti pengumuman komite keselamatan terbang Amerika atau Federal Aviation Administration (FAA) terkait Continued Airworthiness Notification to the International Community (CANIC) mengenai imbauan pemeriksaan keretakan (crack) pada badan pesawat Boeing 737-800 NG (Next Generation).

Informasi ini diterima oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui laporan FAA CANIC kepada seluruh Otoritas Penerbangan Sipil dunia (CAA), pada tanggal 27 September 2019, yang menyebutkan semua pesawat B737NG disarankan untuk diperiksa guna mengetahui tingkat kerusakan yang terjadi pada setiap pesawat B737NG.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, telah memerintahkan kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) untuk melakukan tindak lanjut terhadap surat pemberitahuan yang dikeluarkan oleh FAA melalui CANIC tersebut. 

"Kemenhub sangat mengutamakan keselamatan, oleh karena itu, Ditjen Hubud akan dan terus berupaya penuh untuk memastikan keselamatan dari setiap pesawat yang beroperasi di Indonesia. Kami akan melakukan inspeksi lebih lanjut untuk memastikan tingkat kerusakan dari pesawat produksi Boeing, khususnya B737NG,” jelas Polana, Selasa (15/10/2019).

Direktur Kelaikudaran dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Avirianto mengatakan DKPPU telah memerintahkan kepada operator penerbangan yang mengoperasikan pesawat B737NG agar segera melakukan instruksi sesuai Airworthiness Directive 19-10-003. Pesawat dengan umur akumulasi lebih dari 30.000 Flight Cycle Number (FCN) wajib melakukan pemeriksaan, tidak lebih dari 7 hari sejak tanggal efektif AD 19-10-003 atau tanggal 11 Oktober 2019.

Selain itu, Boeing 737-800NG dengan umur akumulasi lebih dari 22.600 FCN wajib melakukan pemeriksaan tidak lebih dari 1000 FCN sejak tanggal efektif AD 19-10-003. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kembali setiap 3500 FCN secara berulang.

Saat ini maskapai yang mengoperasikan pesawat B737NG adalah Garuda Indonesia sebanyak 73 pesawat, Lion Air sebanyak 102 pesawat, Batik Air sebanyak 14 pesawat, dan Sriwijaya Air sebanyak 24 pesawat.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh DKPPU per tanggal 10 Oktober 2019, terdapat crack pada salah satu dari 3 pesawat 737NG milik Garuda Indonesia yang berumur melebihi 30.000 FCN. Crack juga ditemukan pada 2 pesawat B737NG milik Sriwijaya Air dari 5 pesawat yang berumur lebih dari 30.000 FCN. Sedangkan Batik Air dan Lion Air tidak memiliki pesawat yang berumur melebihi 30.000 FCN.

"Pesawat diberhentikan operasinya menunggu rekomendasi lebih lanjut dari pihak Boeing," ucapnya. 

Sementara itu, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengatakan, Garuda Indonesia telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pesawat yang memiliki 30.000 siklus terbang (flight cycle). Sedangkan, mayoritas pesawat Boeing Seri NG yang dioperasikan Garuda Indonesia masih tergolong baru, sehingga banyak yang belum mencapai angka flight cycle tersebut. 

"Terdapat tiga unit Boeing NG kami yang sudah mencapai flight cycle 30.000. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Garuda Indonesia telah melakukan antisipasi grounded pada 1 (satu) armada B737-800NG sejak 5 Oktober 2019 lalu yang diduga mengalami retakan pada pickle fork pesawat," katanya dalam keterangan tertuis, Selasa (15/10/2019). 

Baca Juga: Pesawat Boeing Bermasalah Lagi

Saat ini, Garuda Indonesia sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut bersama Boeing.co sebagai pabrikan pesawat atas temuan tersebut.

Selain Garuda, maskapai Lion Air juga melakukan langkah yang sama. Corporate Communications Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, tak ada masalah keretakan pada 116 pesawat di Lion Group. Untuk AD crack tersebut, "Lion Air sudah memprogramkan pelaksanaannya, tak ada yang ditemukan retak," ujarnya kepada era.id, Selasa (15/10/2019).

Sebelumnya diberitakan, FAA memerintahkan agar pesawat seluruh 737NG menjalani pemeriksaan setelah ditemukan keretakan di bagian badan pesawat. Keretakan tersebut ditemukan Boeing di pesawat 737NG yang dimodifikasi di China.

Boeing kemudian menyampaikan temuan itu kepada regulator penerbangan sipil Amerika tersebut meski tak spesifik tipe mana yang mengalami keretakan. Sebuah bagian badan pesawat yang disebut pickle fork, yakni penghububung antara badan dan sayap ditemukan retak. Total ada empat pickle fork pada 737NG.

Tag: pesawat terbang