Harap Maklum Jika Tak Puas dengan Kinerja Anies Baswedan

Jakarta, era.id - Hari ini, 16 Oktober 2019, tepat dua tahun Anies Baswedan menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun, banyak atau sedikit di antara sederet program kerjanya dianggap belum memuaskan kebutuhan masyarakat ibu kota. 

Bahkan kinerja Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies pun terbilang, menurun dalam satu tahun terakhir. Hal ini terpapar dalam survei lembaga kajian opini publik Populi Center yang dilakukan dalam rentang waktu 9 September sampai 18 September 2019. Survei dilakukan kepada 600 warga DKI dengan margin of error 4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, terhadap pandangan publik secara sumum terhadap kinerja Anies, ada sebanyak 65,5 persen responden puas, 28,1 persen menyatakan tidak puas, dan 6,3 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab. Angka kepuasan menurun ketimbang tahun pertama Anies menjabat Gubernur DKI saat masih bersama Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.

Pada Oktober 2018, hasil survei Populi Center menunjukkan, 69,8 persen masyarakat yang puas terhadap kinerja Pemerintah DKI, 27,9 persen menyatakan tidak puas, dan 2,5 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab.

Responden menilai sejumlah program yang paling tidak dirasakan manfaatnya, antara lain rumah dengan uang muka 0 rupiah atau rumah DP 0 persen (16,5 persen), lapangan kerja sulit (6,2 persen), dan One Kecamatan, One Center of Entrepreneurship atau  OK Oce (2,4 persen).

Anies beserta jajaran Pemprov DKI Jakarta

Meski demikian, Anies menganggap wajar. Ia meminta publik memaklumi kinerjanya yang telah memasuki dua tahun ini. Mengingat, pembangunan yang disusun dan dilaksanakan adalah untuk dituntaskan selama lima tahun.

"Jadi, banyak program yang sekarang sudah dikerjakan tapi sebenarnya masih in progress karena memang ini baru 40 persen dari perjalanan bertugas di DKI Jakarta," kata Anies di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (15/10).

Anies harap publik bisa menyadari bahwa sesungguhnya banyak program yang memerlukan waktu dalam pengerjaannya. Bahkan, sebagian menimbulkan tantangan saat sedang dikerjakan.

"Saya berikan contoh. Dalam proses revitalisasi trotoar, otomatis ada kemacetan. Kemudian, pembangunan tiang-tiang untuk jalan layang, pasti ada implikasi kerepotan masyarakat. Ini namanya growing pain," jelas Anies.

Lebih lanjut, Anies membeberkan beberapa program unggulan Pemprov DKI Jakarta yang sudah berjalan selama dua tahun menjabat sebagai gubernur.

Anies saat mencoba jalur sepeda di Jakarta (Instagram @Aniesbaswedan)

Keempat belas program unggulan itu adalah penataan trotoar, integrasi transportasi, pembangunan taman kota, pengadaan rumah DP 0 Rupiah, pembagian kartu kesejahteraan, distribusi pangan murah, perlindungan perempuan dan anak.

Kemudian, ada beragam Pagelaran bergengsi di Jakarta, program makanan tambahan untuk anak sekolah, perluasan penerima manfaat penggratisan pajak bumi dan bangunan, pengaspalan jalan kampung, aksesibilitas Pulau Seribu hingga hibah untuk Guru PAUD.

Tag: kepemimpinan anies-sandi pemprov dki jakarta