BNPB Rilis Data Sementara Kerugian Gempa Banten

Your browser doesn’t support HTML5 audio
Jakarta, era.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap total kerusakan yang diakibatkan gempa berkekuatan 6,1 SR di Lebak, Banten. Gempa di kedalaman 61 km itu merusak 115 rumah, satu masjid dan satu puskesmas di wilayah Banten.

Di Pandeglang, sebuah aula di SMA CMBBS Pandeglang roboh dan sejumlah rumah mengalami kerusakan. Sejauh ini tak ada korban jiwa akibat peristiwa alam itu. Selain Banten, beberapa kabupaten di Jawa Barat juga terdampak gempa.

Gempa menyebabkan sepuluh rumah di Sukabumi mengalami rusak sedang dan ringan. Selain itu, satu masjid dan dua fasilitas kesehatan umum rusak ringan. Di Bogor, sejumlah rumah dan bangunan di beberapa kecamatan turut terkena imbas.

"Di Kabupaten Bogor, terdapat beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin dan Kecamatan Cijeruk. Sebanyak tujuh rumah rusak berat dan lima rumah rusak ringan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1/2018).

Meski tak ada korban tewas, gempa menyebabkan sejumlah pelajar SMK Tenggeung di Kabupaten Cianjur luka-luka akibat tertimpa reruntuhan atap bangunan. Enam pelajar dilaporkan luka berat, sementara dua lainnya dalam kondisi luka ringan.

Sutopo mengatakan, saat ini BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan sejumlah unsur terkait untuk mendata dampak kerusakan akibat gempa.

Gempa bumi yang bertitik pusat di Samudera Hindia dengan kedalaman 64 km berjarak 43 km barat daya Kabupaten Lebak Provinsi Banten pada Selasa siang, pukul 13:34 WIB itu dinyatakan tak berpotensi tsunami.

Gempa berskala menengah ini turut dirasakan oleh masyarakat di daerah Jakarta, Lampung, Jawa Barat, hingga Jawa Tengah.

Tag: gempa