Tentang Yahoo Groups yang Ogah Buat Aplikasi Media Sosial

Jakarta, era.id - Secara perlahan-lahan Yahoo Groups mulai membekukkan layanannya. Mulai dari layanan mailing list, diskusi maya, hingga forum yang diakses penggunanya, baik melalui situs website maupun surat elektronik (e-mail).

Para pengguna setia Yahoo tak dapat lagi mengunggah konten ke laman Yahoo Groups terhitung sejak 21 Oktober 2019. Dan mulai 14 Desember, semua unggahan yang tersimpan di layanan yang populer sebelum media sosial lahir ini akan dihapus.

Kendati demikian, Yahoo belum berminat untuk membuat aplikasi media sosial dan memilih tetap fokus pada produk-produk intinya. "Kami akan tetap fokus pada eksekusi dan mempelajari produk-produk inti dan merek-merek premium kami di APAC (Asia Pasifik), seperti Yahoo Mail dan Yahoo Finance, sembari menata kembali cara kami melibatkan konsumen dan melayani minat mereka," ujar Director of Product Management for Yahoo Mail Shiv Shankar kepada Antara.

Yahoo justru melihat potensi untuk mengembangkan produk Yahoo TV di wilayah Asia Pasifik. Menurut Shiv, dirinya melihat peluang untuk memberikan pengalaman konten terpercaya kepada pengguna melalui konten lokal atau regional pada produk seperti Yahoo TV.

Baca Juga: Senjakala Yahoo yang Kembali Tutup Layanannya

Tahun lalu, layanan Yahoo Messenger berhenti, dan digantikan Yahoo Together dengan peluncuran aplikasi Yahoo Squirrel. Namun, layanan Yahoo Together dihentikan pada 4 April 2019. Sebagai gantinya, Senior Director of Product Management for Yahoo Mail Joshua Jacobson mengatakan Yahoo berencana untuk mengembangkan layanan lain yang sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.

"Kami menyadari bahwa kami memiliki penggemar setia yang senang menggunakan Yahoo Together. Namun, seiring dengan perubahan lanskap komunikasi, kami berfokus pada pembuatan alat komunikasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen," kata Jacobson. Lebih lanjut, ia mengatakan Indonesia dan wilayah Asia Pasifik merupakan pasar yang sangat penting bagi Yahoo untuk berinvestasi.

Menurutnya, sebagai bagian dari One Verizon, Yahoo mengembangkan teknologi masa depan, di antaranya Artificial Intelligence (AI) pembelajaran mesin, mobile-edge computing, dan 5G. "Studio mutakhir kami di Singapura, Taiwan, dan Hong Kong mendorong investasi berkelanjutan kami pada video untuk mengembangkan konten generasi berikutnya," ujarnya.

"Studio-studio ini memperkuat fokus yang mendalam terhadap konten regional dengan cita rasa lokal melalui Yahoo TV," kata Jacobson menambahkan.

Baca Juga: Selamat Tinggal 'Buzz' Yahoo Messenger

Meski telah menutup beberapa layanan, Shiv justru mengatakan bahwa jumlah unduhan aplikasi Yahoo meningkat pasca perubahan logo yang dilakukan pada September lalu. "Kami melihat bahwa lebih banyak orang mengunduh aplikasi Yahoo Mail dan lebih banyak pengguna memanfaatkan layanan Yahoo Mail," ujar Shiv.

Shiv mengatakan pengguna telah merespons pembaruan Yahoo tersebut dengan sangat positif. Menurut dia, pengguna menyukai tata letak baru dan desain yang mudah digunakan. "Di Android dan iOS, kami telah menerima penilaian rata-rata 4,6 bintang dengan hampir 7 juta ulasan dari pengguna di seluruh dunia,” kata dia.

Yahoo meluncurkan logo baru tersebut sebagai desain ulang perusahaan sejak kepemimpinan CEO Marissa Mayer pada 2013. Logo baru tersebut dirancang oleh Pentagram, perusahaan dibalik sejumlah desain logo seperti Citibank dan Cooper Hewitt.

Logo baru tersebut hadir dengan huruf kecil dengan tanda seru (!) khas Yahoo. Tapi, tanda seru itu hadir dengan format miring. Pentagram menjelaskan bahwa huruf "Y" dan tanda seru "!" dibuat dengan sudut 22,5 derajat. Kemiringan tersebut menunjukkan rasa kegembiraan.

Tag: yahoo messenger