Menunggu Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju
Dalam penyusunan wakil menteri tersebut, Jokowi menggabungkan nama dari profesional maupun dari kepartaian persis seperti saat menyusun kabinetnya.
"Mengenai wamen (wakil menteri), jadi sebetulnya sudah selesai. Ada yang dari partai ada juga yang dari profesional. Yang kita harapkan (wamen) betul-betul membantu menterinya," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Dia menjelaskan, masing-masing kementerian tentu membutuhkan jumlah wakil menteri yang berbeda seperti Kementerian BUMN, misalnya. Menurut Jokowi, wajar jika kementerian yang dipimpin oleh Erick Thohir itu butuh lebih dari satu wakil menter karena ada banyak hal yang perlu dilakukan dan diawasi.
"Kita tahu, BUMN kita ada 140-an BUMN. 140-an perusahaan, kalau mengelola perusahaan sebanyak itu perlu pengawasan perlu dikontrol, perlu cek, ya kalau diperlukan itu (wamen lebih dari satu), ya enggak apa-apa," ungkapnya.
Pernyataan Jokowi ini ibarat angin segar bagi Erick Thohir. Sebabnya, Erick memang minta kepada Jokowi agar dirinya diberikan tiga orang wakil menteri untuk membantu pengawasan perusahaan BUMN yang jumlahnya mencapai 142 perusahaan.
Eks Ketua INASGOC ini bahkan memberikan bocoran nama salah satu wakil menterinya, yaitu Direktur Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo.
“Ya (Kartika Wirjoatmodjo) salah satu kandidat yang profesional dan usianya lebih muda dari saya,” ungkap Erick.
Kembali soal wakil menteri, Jokowi secara tegas mengatakan setelah dilantik mereka yang duduk jadi wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju harus benar-benar efektif membantu tugas menteri.
Selain itu, untuk mempercepat kinerja, rencananya wakil para menteri ini bakal segera dilantik. "Jadi kita harapkan sore hari ini sudah final semuanya, dan segera dilantik. Secepatnya kita lantik. Jumlahnya, waduh, belum hitung. Finalisasinya malam ini," ungkap Jokowi.
Selain Menteri BUMN yang bakal punya wakil menteri, direncanakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Agama Fachrul Razi juga bakal punya wakil. Hanya saja, menurut Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko belum diketahui pasti siapa yang bakal mendampingi keduanya dalam menjalankan tugasnya.
"Katanya ada gitu direncanakan (Wakil Menhan dan Menag). Tapi siapanya lagi dihitung-hitung," ungkap Moeldoko.
Hitung menghitung posisi wakil menteri, kata mantan Panglima TNI tersebut dirasa penting agar ada keseimbangan jabatan. Apalagi, jabatan Menteri Pertahanan dan Menteri Agama di kabinet baru Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin banyak disoroti publik karena dianggap figur yang mengisi kurang cocok.
Sehingga, jika nantinya ada wakil menteri yang mendampingi keduanya maka ia berharap menteri dan wakilnya bisa saling bekerjasama menutupi kekurangannya.
"Lagi dicari klasifikasinya, sumber itu dari mana menjaga keseimbangan ini. Kan ada sini kurang terwadahi, ini kurang terwadahi, harus ada," tutup Moeldoko.