Rem Pelebaran Defisit APBN, Pemerintah Terbitkan Surat Utang
Surat utang yang akan diterbitkan dalam bentuk denominasi valuta asing (Valas) atau Global bond. Total surat utang yang diterbitkan nilainya yakni dolar Amerika Serikat (US$) dan euro yang masing-masing bernilai 1 miliar, atau setara dengan Rp14,03 triliun dan Rp15,62 triliun.
"Penerbitan SUN dual-currency ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil, menjaga kecukupan likuiditas dalam negeri, serta respon positif atas pelaksanaan pelantikan Presiden dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti dalam keterangan resminya, Jumat (24/10/2019).
Selain itu, penerbitan ini ditujukan untuk mengantisipasi adanya potensi pelebaran defisit APBN Tahun Anggaran 2019 yang diperkirakan dalam kisaran 2-2,2 persen, sebagai implementasi kebijakan "counter-cyclical" untuk merespon kondisi ekonomi domestik dan global, namun dengan tetap menjaga kinerja penerimaan dan kualitas belanja.
Penerbitan kedua seri SUN tersebut akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Adapun penerbitan global bond berdenominasi dolar AS memiliki tenor 30 tahun dengan yield sebesar 3,75 persen. Sedangkan yang berdenominasi euro memiliki tenor 12 tahun dengan yield 1,412 persen.
Menurutnya, kedua global bond tersebut memiliki yield atau keuntungan yang dihitung dari nilai sewa per tahun, terendah sepanjang sejara dikeluarkannya valas asing dengan tenor 30 tahun dan 12 tahun tersebut.
"Sedangkan pada penerbitan kali ini, yield dan spread over mid- swap bonds tenor 12 tahun berada pada level 1,412 persen," tutupnya.