Berolahraga Mengurangi Masalah Kesehatan Mental 

Jakarta, era.id - Masa muda yang diisi dengan kegiatan berolahraga kontak fisik, seperti sepak bola, menurut penelitian, menurunkan kemungkinan ganguan kognitif, depresi atau keinginan bunuh diri di masa depan.

Dilansir dari The Indian Express, peneliti dari University of Colorado Boulder di AS melakukan penelitian terhadap hampir 11.000 pemuda yang diikuti selama 14 tahun. Penelitian yang diterbitkan dalam Orthopaedic Journal of Sports Medicine.

Studi ini menganalisis data dari 10.951 peserta di National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health, sampel yang mewakili kaum muda di kelas 7 hingga kelas 12 yang telah diwawancarai dan diuji berulang kali sejak 1994.

Peserta dikategorikan ke dalam kelompok: mereka yang pada tahun 1994; berpartisipasi dalam olahraga kontak fisik; bermaksud bermain olahraga non-kontak fisik; dan tidak berniat berolahraga.

Selanjutnya, sampel ini dihubungkan dengan status sosial ekonomi, pendidikan, ras dan faktor-faktor lainnya sambil menanyakan apakah peserta telah didiagnosis dengan depresi atau mencoba atau memikirkan bunuh diri pada 2008.

Hasilnya, mereka yang bermain olahraga cenderung kurang menderita masalah kesehatan mental pada usia 20-an hingga awal 30-an.

“Ada persepsi umum bahwa ada hubungan sebab akibat langsung antara olahraga, cedera kepala dan efek samping hilir seperti gangguan kemampuan kognitif dan kesehatan mental. Dan, kami tidak menemukan itu,” kata Adam Bohr, seorang peneliti pascadoktoral di University of Colorado Boulder.

Studi ini dilakukan setelah beberapa makalah yang dipublikasikan yang menghubungkan gegar otak yang terkait dengan mantan pemain sepak bola profesional dengan ensefalopati traumatis kronis (CTE), penurunan kognitif dan masalah kesehatan mental di kemudian hari. 

Sebab, penelitian itu menyebabkan banyak orang mempertanyakan keamanan dalam olahraga sepak bola, yang membuat partisipasinya menurun secara nasional. 

 

Tag: kesehatan kesehatan mental cabang olahraga boccia