Christ Mocked: Perundungan Yesus di Dapur Kuno Prancis 

Jakarta, era.id - Sebuah mahakarya dari era Renaisans awal ditemukan dalam sebuah dapur kuno milik wanita tua Prancis saat berbenah rumah. Lukisan Christ Mocked ini mendadak membuat wanita itu menjadi miliarder.

Dilansir The Guardian, Senin (28/10/2019), Christ Mocked yang menggambarkan perundungan terhadap Kristus sebelum disalib, dilukis oleh seniman Italia abad ke 13, Cimabue. Lukisan ditemukan telah menggantung selama beberapa dekade di atas sebuah kompor di rumah bergaya 1960an milik wanita tua di Compeigne, utara Paris.

Semula wanita yang berusia 90 tahun itu benar-benar tak tertarik dengan lukisan kecil yang berukuran 20x26 cm. Ia dan keluarganya berpikir bahwa itu hanyalah lukisan biasa dari Rusia, yang mungkin akan berakhir di tempat sampah ketika ia dan keluarganya pindah dari rumah itu pada musim panas ini.

Namun, Chirst Mocked kecil itu terselamatkan oleh juru taksir lokal yang datang ke rumah wanita itu sebelum dirinya pindah pada Juni silam. Melihat lukisan berharga itu, juru taksir lokal kemudian menyarankan wanita itu untuk membawanya ke pakar seni.

Awalnya, lukisan tersebut hanya diharapkan terjual dari rentang 4-6 juta euro. Namun, penjualannya kini melebihi dari ekspektasi. Dalam sebuah acara lelang pada Minggu (27/10), lukisan itu dihargai sekitar 19,5 juta euro, namun naik menjadi lebih dari 24 juta euro atau sekitar Rp373,2 miliar yang dibeli oleh sosok anonim.

Dalam proses penjualan lukisan itu, rumah lelang Acteon mengatakan penjualan lukisan abad pertengahan itu menjadi yang paling mahal. Pakar juga mengungkapkan, lukisan itu kemungkinan merupakan rangkaian dari delapan panel yang menggambarkan kesengsaraan penyaliban Yesus. Penjualan lukisan itu juga mewakili rekor dunia untuk hasil pekerjaan primitif, atau masa sebelum tahun 1.500.

Lukisan itu sekarang berada di samping 10 karya lukisan tua termahal, termasuk lukisan Leonardo da Vinci, Rubens, Rembrandt, dan Raphael.

Lukisan Christ Mocked karya Cimabue. (Reuters)

Baca Juga: Devolved Parliament: Ketika para Primata Duduk di Parlemen

"Ketika ada karya unik dari pelukis seperti Cimabue tiba-tiba berada di pasaran, maka Anda harus siap dengan segala kejutan," ujar Dominique Le Coent. "Ini adalah satu-satunya karya Cimabue yang ada di pasaran".

"Ini adalah lukisan yang unik, indah, dan monumental. Cimabue adalah ayah dari Renaissance. Tetapi penjualan ini melampaui semua impian kami," kata Le Coent seperti dilansir AP.

Wanita tua yang memiliki lukisan ini meminta identitasnya untuk tetap dirahasiakan. Ia juga mengaku tidak tahu dari mana dan bagaimana lukisan itu ada di rumahnya. Rumah Lelang Acteon mengungkapkan, wanita Prancis itu bakal menerima mayoritas dari uang penjualan karya itu.

Penemuan lukisan itu mendapatkan riak kegembiraan dari dunia seni. Sebab, Cimabue merupakan seniman yang mengajarkan seniman terkenal Italia seperti Giotto, dan secara luas dianggap sebagai leluhur dari Renaisans Italia. Lahir di Florence, Cimabue adalah seniman yang kemudian dikenal sebagai Bapak Periode Renaisans Italia. Gaya melukisnya adalah populer Byzantium di Abad Pertengahan, dan menggabungkan berbagai elemen dan karakteristik lukisan Eropa.

Cimabue juga dikenal sebagai Cenni di Pepo. Ia menghasilkan 11 karya yang dilukis di atas kayu, namun tak ada yang ditandatanganinya. Pakar seni di Turquin di Paris menggunakan reflektografi inframerah untuk mengonfirmasi bahwa karya itu adalah bagian dari diptych dari tahun 1280, ketika Cimabue melukis delapan adegan tentang hasrat dan penyaliban Kristus. Masing-masing dari dua panel memiliki empat adegan. Dua dari panel tersebut dilaporkan dipamerkan di Frick Collection di New York, Amerika Serikat dan Galeri Nasional di London, Inggris.

Tag: seni tari