Dua Harta Berharga Baghdadi yang Tersembunyi di Padang Pasir

Jakarta, era.id - Biang kerok organisasi terlarang ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi sudah tewas bunuh diri sesaat sebelum terkepung pasukan khusus yang diimpor dari Negeri Paman Sam. Namun sebelum kematiannya, Baghdadi ternyata terlebih dahulu menyembunyikan dua harta berharga, salah salah satunya disembunyikan di tengah padang pasir. Bak lagu Keluarga Cemara yang dinyanyikan Novia Kolopaking, harta milik Baghdadi itu adalah keluarganya.

Dilansir The Independent, Rabu (30/10/2019), pemimpin ISIS itu diketahui berusaha menyelundupkan keluarganya ke perbatasan Turki sebelum tewas pada pekan lalu. Baghdadi menghabiskan lima hari terakhir bersama keluarganya dalam sebuah ruangan di lantai dua di desa Barisha, Provinsi Idlib, Suriah. 

Wilayah ini merupakan kekuasan kelompok milisi Hayat Tahrir al Sham (HTS) yang tak lain adalah rival ISIS. Meski begitu, HTS selama ini tak mengetahui bahwa Baghdadi bersembunyi di wilayahnya.

Baca Juga : Intelijen Endus Keberadaan al-Baghdadi Lewat Kancutnya

Pria berusia 48 tahun itu bersembunyi di bangunan dua lantai yang di bawahnya terdapat sebuah terowongan. Bangunan ini diketahui milik seorang pria yang dikenal sebagai Abu Mohamed al Halabi. Warga mengenalnya sebagai pengusaha bahan makanan. Kendati demikian, warga jarang melihat keberadaan Halabi. 

Nyatanya, Halabi merupakan bagian dari kelompok Hurras al Din yang berkawan dengan ISIS dan seorang penyelundup. Baghdadi diketahui meminta bantuannya untuk menyelundupkan keluarganya untuk keluar dari Suriah. Kelompok Hurras al Din sendiri diketahui pernah membantu anggota senior ISIS kabur ke Idlib pada awal tahun ini.

Abu Bakr al-Baghdadi (YouTube)

Baghdadi dikenal licin karena lihai melarikan diri, bahkan ia dijuluki 'Si Hantu' karena pergerakannya yang selalu berpindah-pindah. Tetapi, usahanya untuk menyelamatkan keluarga di perbatasan Turki itu membuat jejaknya tercium oleh intelijen. "Kami yakin Baghdadi mencoba menyelundupkan keluarga. Karena itulah, persembunyiannya ketahuan," ujar pejabat anonim Irak.

Tempat persembunyian Baghdadi ini juga tak lepas dari sumber informan, yang tak lain adalah saudara iparnya sendiri, Muhammad Ali Sajid al Zobaie yang telah ditahan sejak tahun lalu. Intelijen Irak mengaku kebanyakan informasi tentang keberadaan Baghdadi berasal dari Sajid.

Informasi Sajid mengantarkan Baghdadi ke terowongan gurun di dekat Qaim, di mana mereka dulunya menemukan lokasi rahasia berisi peta hingga senjata ringan. Dilansir Independent, temuan itu kemudian membawa intelijen mengungkap lingkaran penyundupan yang mungkin digunakan oleh Baghdadi. Dari sini, intelijen berhasil mendapat lokasi Baghdadi yang berada di desa Barisha.

Baca Juga: Kayla Mueller di Balik Kematian Baghdadi

Pada Sabtu dini hari, Pasukan Delta Amerika Serikat dalam operasi khusus yang bertajuk Kayla Mueller ini menyerang tempat tinggal sementara Baghdadi. Ia tewas bunuh diri dengan rompi bomnya usai terjebak dalam terowongan sepanjang 8 meter dengan lebar 6 meter yang buntu ketika hendak kabur. Jasadnya kemudian dilaporkan dikubur di laut, persis seperti jasad pemimpin Al Qaeda Usamah bin Laden.

Selain mengungkap keberadaan Baghdadi, Sajid juga mengungkap harta berhaga milik Baghdadi setelah keluarganya. Dalam wawancara bersama Al Arabiya, Sajid menuturkan bagaimana kebiasaan pemimpin ISIS itu dalam menimbun harta karunnya.

Harta karun yang berupa kepingan emas, perak, hingga uang bernilai 20 juta dolar Amerika atau sekitar Rp361 miliar disembunyikan di padang gurun Irak. Namun, rencana itu tak berjalan lancar. Sebab harta karun itu telah dianggap hilang sebelum ditemukan oleh gembala. 

Dilansir BBC, pada puncak kejayaan ISIS, organisasi ini menguasi 88 ribu Km persegi wilayah yang membentang dari Suriah Barat ke Irak Timur. Luasnya wilayah kekuasannya lantas membuat ISIS juga melakukan tindakan sewenang-wenangnya kepada 8 juta orang yang berada di wilayah tersebut. ISIS diketahui mendapat penghasilan miliaran dolar dari hasil minyak, pemerasan, serta penculikan.

Tag: krisis moneter