Tashoora Sentil Isu Sosial Melalui Album Debutnya
Ada sembilan lagu yang mereka tawarkan, di antaranya empat lagu baru dan lima lagu terdahulu yang sudah pernah direkam sebelumnya melalui EP Live Ruang. Bahkan mereka mengajak lima musisi untuk bekolaborasi dalam lima lagu lama mereka dalam aransemen musik yang baru. Di album ini, mereka kembali mempercayakan albumnya di bawah tiga label yakni Degup Detak Records (Yogyakarta), Juni Records, dan Nadarama Recording (Jakarta).
Sama seperti karya-karya terdahulu, band Spotify Early Noise 2019 ini konsisten mengangkat isu sosial di nomor-nomor terbarunya. Pada lagu Agni misalnya, Tashoora merekam kasus pelecehan seksual yang dialami seorang mahasiswi UGM yang dihadapkan pada proses panjang penyelesaian kasusnya sejak 2017 sampai awal 2019.
Baca Juga : Doyoung dan Haechan NCT Nyanyikan Lagu Andmesh
"Seharusnya UGM bisa menjadi contoh untuk bersikap tegas dalam kasus pelecehan seksual di kampus," ucap Gusti kepada era.id.
Tidak hanya itu, Tashoora juga mengangkat peristiwa penolakan warga atas terpilihnya kepala dukuh perempuan dan kepala camat yang beragama Katolik di Bantul pada lagu Distilasi. "Perempuan masih dipandang rendah, segregasi sosial berbasis agama masih lantang dirayakan. Ini harus kita lawan," jelas Danang.
Baca Juga : Tashoora Rilis Single Tentang Hukuman Mati
Menghabiskan waktu kurang lebih enam bulan, Tashoora melibatkan beberapa musisi seperti Kua Etnika (Yogyakarta), .Feast (Jakarta), Rubah Di Selatan (Yogyakarta), Gardika Gigih (Yogyakarta), dan Afif 'Mustache and Beard' (Bandung) sebagai kolaborator dalam penggarapan lima materi di album ini,
Untuk artwork album Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya, Tashoora bekerja sama dengan seorang fotografer bernama Antonius Dian. Sang fotografer mencoba mengejawantahkan sebuah manifestasi atas perilaku manusia yang terjebak dalam ideologi yang tidak pernah benar-benar mereka pahami.
Baca Juga : Proyek Baru Tom Delonge dengan Angkatan Darat AS
"Album ini menjadi pengingat untuk mereka yang mengalami pelecehan seksual, persekusi, dan segala macam bentuk diskriminasi, bahwa mereka tidak berjalan sendiri,” jelas Dita.
"Juga untuk mereka yang sering kali mengesampingkan kemanusiaan sampai bertindak sebagai Tuhan," tutup Danang.
Album Hamba Jaring Cahaya, Hamba Bela Gelapnya sudah tersedia hari ini di digital platforms (Spotify, Apple Music, JOOX, Deezer).
Baca Juga :
(Foto-foto Istimewa)