Siap-Siap Nonton Gerhana Matahari di Observatorium Bosscha
Pengamatan tidak dilakukan di Bosscha, Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, tetapi rencananya akan dilakukan di lapangan sepak bola yang masih di sekitar Bosscha.
Staf peneliti Observatorium Bosscha ITB, Yatni Yulianti, bilang akan bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memakai lapangan sepak bola yang jaraknya sekitar 500 meter dari Bosscha. Posisi lapangan sepak bola ini dekat dengan SDN Pancasila dan SDN Merdeka, Jalan Peneropongan Bintang.
Untuk menyelenggarakan pengamatan bersama ini, Bosscha menggandeng komunitas astronomi Imah Noong yang juga berlokasi di Lembang. Dengan memakai lapangan sepak bola, diharapkan masyarakat tidak datang berbondong-bondong ke Bosscha saat gerhana 26 Desember nanti.
Yatni menuturkan, rencana pengamatan bersama di luar Bosscha dilakukan berdasarkan pengalaman gerhana matahari total (GMT) 2016 lalu. Waktu itu, Bosscha kewalahan menghadapi membludaknya pengunjung yang ingin menikmati peristiwa langka tersebut.
“Jadi kali ini karena area kami terbatas dan pengalaman waktu GMT tahun lalu membludak sekali, kami coba fasilitasi kerja sama dengan wilayah setempat, menyiapkan tempat tapi masih di sekitaran Bosscha, kemudian kerja sama dengan Imah Noong yang juga ada di Lembang ini untuk bikin pengamatan bersama,” paparnya.
Ketika GMT 2016, menurut Yatni antusias warga sangat besar. Jumlah pengunjung kurang lebih mencapai 3.000 orang. Itu pun terjadi tanpa publikasi maupun promosi.
“Jadi orang tak dianjurkan datang ke Bosscha tapi ke lokasi yang lebih luas dan memadai dalam melakukan pengamatan bersama-sama,” ucap Yatni.
Untuk diketahui, Bosscha sendiri bukan tempat wisata umum. Observatorium ini di bawah pengelolaan ITB yang fungsinya sebagai lembaga penelitian astronomi. Bosscha didirikan oleh Perhimpunan Bintang Hindia Belanda pada 1923. Selanjutnya, Bosscha dinyatakan sebagai benda cagar budaya dan objek vital nasional.
Karena nilai sejarahnya yang tinggi itulah masyarakat antusias mengunjungi Bosscha, terutama ketika ada peristiwa astronomi seperti gerhana. Yatni bilang, gerhana matahari cincin 26 Desember nanti pun diperkirakan akan memancing perhatian masyarakat. Terlebih momen terjadinya gerhana bertepatan dengan libur akhir tahun.
“Gerhana nanti kebetulan terjadi setelah natal, libur akhir tahun, anak-anak libur sekolah, jadi mau tak mau akan banyak orang yang datang ke sini,” katanya.