Serangan Gereja Burkina Faso Diduga karena Konflik Etnis dan Agama

Ouagadougou, era.id - Sebuah serangan terjadi di gereja Burkina Faso timur pada Minggu pagi. Peristiwa itu menelan sedikitnya 14 korban jiwa.

Identitas pelaku tidak langsung diketahui dan tidak ada informasi lebih lanjut soal insiden tersebut. Pasukan bersenjata Burkinabe mengevakuasi para korban luka dan melakukan penyisiran di lokasi kejadian, kata pemerintah melalui pernyataan.

Tahun ini perlawanan gerilyawan menyulut ketegangan etnis dan agama di Burkina Faso, membuat sebagian besar wilayah di negara itu tidak memiliki pemerintahan, terutama di daerah utara yang berbatasan dengan Mali.

Serangan terhadap gereja terjadi di desa Hantoukoura dekat perbatasan dengan Niger di kawasan Est, daerah yang dikenal di mana para bandit diserang selama setahun terakhir oleh kelompok terduga gerilyawan yang memiliki hubungan dengan kelompok al-Qaida dan ISIS.

Pada 6 November kelompok bersenjata menembaki konvoi bus pekerja tambang di kawasan Est, menewaskan 39 orang, demikian seperti dikutip Antara, Senin (2/12/2019).

Waktu insiden terbaru, selama jam ibadah, mencerminkan serangan lain terhadap orang Kristen tahun ini --sebuah fenomena baru di negara Afrika Barat yang telah lama membanggakan toleransi beragama mereka.

Burkina Faso pernah menjadi kantong wilayah yang damai di kawasan tersebut, namun kekerasan tahun lalu merenggut ratusan korban jiwa dan memaksa hampir satu juta orang meninggalkan rumah mereka.

Sekadar informasi, Burkina Faso adalah sebuah negara di Afrika Barat yang terkurung daratan (landlocked). Negara ini berbatasan dengan Mali di sebelah utara; Togo dan Ghana di selatan; Niger di timur, Benin di tenggara; dan Pantai Gading di barat daya.

Tag: teroris