Indonesia Potensi Kembangkan Obat Kanker dari Alam

Bandung, era.id – Indonesia punya sumber daya alam hayati yang sangat melimpah. Keanekaragaman alam ini berpotensi besar menghasilkan beragam obat-obatan, termasuk obat untuk penyakit kanker.

Prof. Ace Tatang Hidayat, Guru Besar bidang Ilmu Kimia Organik FMIPA Universitas Padjadjaran, bilang sumber daya alam hayati merupakan gudang senyawa organik yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh umat manusia terutama untuk bahan obat-obatan.

"Termasuk untuk produksi obat-obat modern salah satunya penyakit kanker," kata Ace dalam orasi ilmiahnya, Peranan Kimia Bahan Alam dan Sintesis Kimia dalam Penyediaan Senyawa Aktif untuk Kesejahteraan Manusia di Bandung.

Tentu tumbuhan yang hidup di alam tropis Indonesia tidak bisa langsung menghasilkan senyawa yang dibutuhkan, melainkan harus melalui pengolahan kimiawi. Tumbuhan tersebut dapat dijadikan sebagai model senyawa (lead compounds) untuk pengembangan lebih lanjut melalui sintesis kimia serta studi mekanisme melalui pendekatan molecular docking.

Ace dan timnya telah melakukan berbagai penelitian, misalnya mencari senyawa bioaktif baru dari tumbuhan tropis untuk dijadikan senyawa model. Timnya mencoba membuat senyawa konjugat Doksorubisin (DOX) yang merupakan agen antikanker yang paling efektif dan sudah lama digunakan untuk kemoterapi.

Keanekaragaman hayati di Indonesia, lanjut Ace, tidak hanya berpotensi menghasilkan obat kanker saja, tetapi juga bisa berguna untuk mengatasi penyakit lainnya dan menghasilkan obat-obatan baru yang lebih potensial. Selain itu, zat dari keanekaragaman hayati bisa dipakai untuk pengendalian hama tanaman maupun pupuk.

"Walaupun sudah banyak laporan mengenai penemuan senyawa bioaktif yang berasal dari sumber bahan alam organik Indonesia, diyakini masih banyak lagi di antaranya yang belum diselidiki terutama dari berbagai spesies tumbuhan dan mikroba," ujar Ace.

Karena itu, Ace menyatakan potensi sumber daya alam organik yang melimpah di Indonesia haruslah dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat Indonesia.

"Perlu ada usaha penggalian sumber daya alam hayati Indonesia dengan perencanaan yang matang dan prosedur yang tepat serta berwawasan lingkungan," ujar profesor yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar Unpad 29 November 2019 itu.

Ia menjelaskan, sumber hayati merupakan bahan alam organik akan terus berperan dalam penemuan obat-obat baru untuk mengatasi berbagai penyakit. Namun bagaimana sumber hayati di Indonesia bisa memiliki unsur yang penting khususnya bagi dunia medis?

Menurut Ace, daerah tropis yang bertemperatur tinggi dan lembab, ditambah dengan tingginya intensitas matahari serta interaksi tumbuhan dengan serangga dan organisme lainnya, akan memacu tumbuhan tersebut menghasilkan senyawa kimia dengan struktur kimia yang unik.

Kata Ace, sumber hayati negeri tropis memiliki senyawa aktif biologis yang diperoleh dari organisme hidup. Sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Meski begitu, pengembangan ini perlu kerja sama dengan bidang terkait, di antaranya bidang pertanian, farmasi, dan kedokteran dan lain-lain.

Tag: sutopo purwo nugroho sakit kanker kesehatan