Ratu Sejagad Tahun Ini: Dari Afrika Selatan dan Berambut Cepak
Gelaran final Miss Universe berlangsung meriah di Tyler Perry Studios, Atlanta, Amerika Serikat, Minggu (8/12) malam atau Senin (9/12/2019) pagi. Lebih dari 90 kontestan memperebutkan mahkota 'Power of Unity' yang menyimbolkan ambisi dan kekuatan perempuan-perempuan di dunia. Mahkota kemenangan pun disematkan di kepala Tunzi oleh Miss Universe 2018 Catriona Gray dari Filipina.
View this post on InstagramWanita 26 tahun ini menjadi perempuan Afrika kedua yang menyabet gelar ratu sejagad sejak kemenangan Miss Angola Leila Lopes pada ajang Miss Universe 2011.
Tunzi lahir di Eastern Cape, Afrika Selatan pada 18 September 1993. Beranjak dewasa, Tunzi berpindah ke Cape Town untuk mengenyam pendidikan di Cape Peninsula University of Technology. Karier model pertamanya dimulai pada 2017 lalu dengan mengikuti kompetisi Miss South Africa. Namun ia gagal menang.
Tak patah arang, Tunzi kembali mengikuti ajang kecantikan serupa. Tunzi berhasil lolos dan dinobatkan sebagai Miss South Africa pada Agustus 2019 lalu.
Selain sebagai model, Tunzi juga dikenal sebagai aktivis yang melawan kekerasan terhadap perempuan. Dia juga kerap bicara soal pentingnya kaum perempuan untuk mencintai dirinya sendiri.
"Yang paling penting diajarkan kepada perempuan muda adalah kepemimpinan," ujar Tunzi sebelumnya.
Dia juga aktif kampanye di media sosial untuk mengubah narasi seputar stereotip gender. Dia adalah advokat yang bangga akan keindahan alam dan mendorong wanita untuk mencintai diri mereka apa adanya.
View this post on InstagramSementara itu, Puteri Indonesia Frederika Alexis Cull mencatat sejarah sebagai perwakilan Indonesia pertama yang berhasil masuk ke dalam jajaran 10 besar. "Ini adalah posisi tertinggi yang pernah diraih oleh negara saya," ujar Frederika usai pengumuman.
Sebelumnya, rekor tertinggi diraih oleh Artika Sari Devi yang berhasil masuk ke dalam jajaran 15 besar Miss Universe 2005.