Batik Terogong , Batiknya Jakarta
This browser does not support the video element.
Dulu, orang Betawi asli di Terogong sehari-harinya memang membatik, tetapi seiring berkembangnya Jakarta, budaya membatik ini pun akhirnya hilang. Mpok Laela pun berangkat dengan cita-cita membangkitkan lagi budaya membatik di Terogong, kampung tercintanya. Katanya biar kalau ditanya orang batik Jakarta adanya di mana, ya di Terogong lah jawabannya. Berbekal pelatihan dari Pemprov DKI Jakarta era Fauzi Bowo pada tahun 2011, Mpok Laela bersama para keponakannya bisa membatik dan membuka kampung batik ini. Kini masyarakat sekitar diberdayakan untuk membatik. Proses membatik sama saja seperti daerah lainnya, tapi motif batik Betawi yang jadi ciri khasnya.
“Kalau batik Jakarta zaman dulu itu kan motifnya hanya flora aja ya, buketan dan ada binatang-binatang gitu. Tapi sekarang ini karena kita lebih ingin Betawinya, itu kita ambil motif-motifnya Betawi seperti ondel-ondel. Saat ini pun orang-orang mengenal Batik Betawi itu yang ada ondel-ondelnya”, tutur Mpok Laela.
Paling sering dipesan sih motif “Ondel-ondel Maudy” karena motif itu pertama kali dipesan oleh Maudy Kusnaedi. Tapi yang jadi kebanggaan adalah motif “Pencakar Langit” dengan gambar ondel-ondel yang digambarkan lebih tinggi dari gedung-gedung pencakar langit. Filosofinya adalah seberkembang apa pun kota Jakarta, budaya Betawi harus tetap lebih eksis. Secara umum 40-50 potong kain terjual setiap bulannya dengan kisaran harga Rp150 Ribu-Rp350 Ribu untuk batik cap dan mulai dari Rp450 Ribu untuk batik tulis. Pesanan pun sudah tidak tanggung-tanggung banyaknya, mulai dari kalangan instansi pendidikan, artis, sampai pejabat-pejabat tanah air. Di sini juga siap terima pesanan custom batik Betawi kamu. Bapak Agus Harimurti Yudhoyono bahkan sering pakai dan mengunggah fotonya ke Instagram.
Kamu yang orang Jakarta, pakai juga yuk batik Betawi! Eits, tapi bukan yang printing yaa, because printing is not batik!