Lonjakan Penumpang Stasiun Jadi Rejeki untuk Porter
Tatang, salah satu porter mengaku bisa mengangkut barang lebih banyak pada akhir-akhir ini dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"Biasanya sepuluh penumpang lah, kalau ramai begini lebih dari sepuluh, bisa 15 ya," kata Tatang ketika menunggui barang penumpang sebelum masuk gerbang keberangkatan, seperti dikutip Antara.
Pria yang sudah lima tahun bekerja sebagai porter itu mengaku setiap kali penumpang yang memakai jasanya, ia diupah Rp25.000, meskipun tidak ada patokan khusus ataupun tarif resmi yang diberlakukan.
Hal senada dirasakan oleh Sumantri, porter lainnya, yang mengaku bisa mengantongi hingga Rp400.000 dalam sehari jika bekerja penuh dari pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam.
"Biasa dikasih Rp20-25 ribu sekali angkut, kalau ada yang kasih di bawah itu ya enggak masalah," kata dia yang baru satu minggu menjadi porter menggantikan ayahnya.
Dinna, salah satu penumpang kereta pengguna jasa porter, mengatakan dirinya merasa terbantu dengan keberadaan para porter di stasiun, sekalipun ia hanya membawa sebuah koper dan tas jinjing.
"Pakai porter biar tidak repot karena saya perlu cetak tiket dulu, dan belum lagi kalau mau mampir beli makanan," kata Dinna.
PT KAI Daerah Operasional (Daop) I Jakarta mencatat pada hari ini saja hingga pukul 12.00 WIB, sebanyak 19,5 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan catatan volume penumpang pada hari biasa di akhir pekan yang berada pada angka sekitar 14 ribu orang.
Sementara angkanya sedikit lebih rendah jika dibanding Sabtu (21/12) kemarin dengan 21 ribu lebih penumpang yang berangkat dalam periode catatan waktu yang sama, mengingat KAI menyebut hari itu sebagai puncak arus keberangkatan.