Upaya Setop Kebiasaan Warga Palembang Bawa Pisau di Pinggang
Kebiasaan membawa senjata tajam itu jelas berpotensi disalahgunakan. Tingginya kasus pembunuhan akibat kebiasaan membawa pisau di pinggang membuat permasalahan itu masuk salah satu program prioritas yang harus segera ditangani.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Priyo Widyanto mengatakan, membawa senjata tajam merupakan kebiasaan buruk masyarakat di Palembang. Namun, Kapolda memandang perlu menghilangkan kebiasaan itu karena berpotensi memicu terjadinya berbagai tindak kejahatan yang dapat meresahkan masyarakat.
Seseorang yang membawa senjata tajam berpotensi melakukan tindak kejahatan pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, dan kejahatan lainnya yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Guna mencegah terjadinya tindak kejahatan itu, dia berharap dukungan segenap pihak, terutama DPRD Provinsi Sumatera Selatan untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa menghilangkan kebiasaan membawa senjata tajam tidak pada tempatnya atau yang biasa dikenal dengan "pisau di pinggang".
Untuk menghilangkan kebiasaan masyarakat membawa senjata tajam, selain gencar melakukan sosialisasi, pihaknya juga rutin melakukan razia senjata tajam di sejumlah pusat keramaian, angkutan umum, dan kendaraan pribadi.
Masyarakat yang terjaring razia senjata tajam, diberikan tindakan hukum secara tegas untuk memberikan efek jera bagi orang bersangkutan dan mengingatkan bagi masyarakat lain untuk meninggalkan kebiasaan membawa senjata tajam ketika akan bepergian.
Melalui penertiban dan penindakan tegas terhadap siapa pun yang membawa senjata tajam, kata Kapolda, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat bisa makin kondusif.
Ia yang baru bertugas sekitar 1 bulan di Kota Palembang sempat terkejut ketika melihat data laporan korban meninggal dunia akibat tindak pidana penusukan dengan pisau sangat banyak.
"Angkanya melebihi dari jumlah korban meninggal dunia dari berbagai aksi kejahatan di wilayah Polda Kaltim tempat saya bertugas sebelumnya," kata Kapolda Sumsel, seperti dikutip Antara, Jumat (27/12/2019).