Semangat Perjuangan Islam dan Nasonalisme Dari Taufiq Kiemas
Dari pantauan era.id, pihak keluarga yang datang hanyalah adik kandung Taufiq Kiemas, Heri Kiemas. Sementara Mega dan Puan sedang berada di Jepang.
"Ibu saat ini sedang berada di Jepang untuk persiapan mendapatkan gelar doktor HC (Honoris Causa) yang ke-9 dari Soka University," kata Ketua DPP PDIP Ahamad Basarah.
Acara tahlilan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah kader PDIP seperti Yasonna Laoly, Ribka Tjiptaning, dan Tjahjo Kumolo. Selain itu hadir pula mantan Menteri Agama Lukman Hakim.
Basarah mengatakan, secara khusus keluarga besar almarhum maupun GMNI dan PDIP memang setiap tahunnya menggelar acara tahlilan untuk memperingati hari lahir Taufiq Kiemas. Dia berharap, cita-cita dan semangat perjuangan dari almarhum bisa dilanjutkan.
"PDIP Perjuangan maupun di partai politik lain dapat melanjutkan cita-cita dan semangat perjuangan beliau yaitu menyatukan semangat perjuangan Islam dan nasionalisme dalam satu tarikan nafas," ujar Basarah.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, semasa hidupnya Taufiq Kiemas telah menunjukan politik kemanusiaan dengan membuka pergaulan seluas-luasnya hingga lintas lintas ideologi, aliran, usia, dan agama.
"Saya kira dalam situasi kebangsaan yang seperti ini mengambil hikmah memperingati 77 tahun almarhum Haji Muhammad Taufik Kemas adalah bahwa betapa ternyata setiap bangsa Indonesia dalam hal dia menjalankan agama Islamnya tidak harus kemudian memusuhi saudara-saudaranya yang beragama lain," kata Basarah.
"Saya kira semangat nasionalisme dan persatuan itulah yang menjadi hikmah keluarga besar PDIP Perjuangan memperingati 77 tahun kelahiran Haji Muhammad Taufik Kiemas Pada 31 Desember 1942 yang lalu," pungkasnya.