Villa Nusa Indah yang Luluh Lantak Akibat Banjir

Jakarta, era.id - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengimbau kepada seluruh warga Jabar agar mewaspadai terhadap anomali cuaca selama empat hingga lima hari ke depan.

"Saya imbau kepada warga agar waspadai anomali cuaca untuk beberapa hari ke depan," kata Gubernur Emil seusai meninjau sejumlah titik banjir yang berada di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Kamis (2/1).

Setibanya di Kota Bekasi, Gubernur Emil mengunjungi Posko STMIK Bani Saleh Jalan Mayor Hasibuan dan perumahan Villa Taman Kartini Bekasi Timur. Sementara di Kabupaten Bogor, gubernur berkunjung ke Villa Nusa Indah, Bojongkulur, Gunungputri. Gubernur Emil menaiki perahu karet untuk menuju lokasi yang masih terendam banjir.

"Tadi pagi sampai siang di Bekasi dulu, sama Bapak Wali Kota Bekasi mengunjungi daerah-daerah terdampak, kemudian menitipkan bantuan. Karena Kota Bekasi paling banyak titiknya. Kemudian lanjut ke Bogor, supaya bisa diambil keputusan tanggap darurat yang paling memadai," kata Emil.

Sementara itu, salah satu warga Villa Nusa Indah, Djarot mengaku sudah biasa dengan banjir di rumahnya. Namun kali ini lebih besar dari biasanya.

"Disini sih biasa banjir. Tapi lebih tinggi sampai setinggi plafon rumah," ujarnya kepada era.id, Jumat (3/1/2020).

Villa Nusa Indah (Achmad/era.id)

Ia yang sudah puluhan tahun tinggal di Villa Nusa Indah juga tak mengungsi lantaran tempat tinggalnya mempunyai 2 lantai dan sepanjang banjir terjadi hanya mengungsi ke atas rumahnya selama belasan jam. "Saya dan keluarga di atas saja, ada nasi putih, peyek, sudah," katanya.

Djarot mengaku kehilangan harta bendanya yang terseret arus. Namun ia enggan menyalahkan siapa-siapa karena musibah ini. "Kursi, meja kabur semua. Saya enggak mau nyalahin siapa-siapa saja, yang penting selamat," ucapnya.

Sementara itu Bupati Bogor Ade Yasin, wilayah Bojongkulur menjadi lokasi terdampak banjir yang terparah karena berada di titik pertemuan dua sungai besar, yakni Cileungsi dan Cikeas. Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi.

"Ini yang menyebabkan selalu banjir. Masyarakat juga tidak menduga sebesar ini. Biasanya (air) sampai dengkul, ini sampai atap rumah. Ini juga perlu perhatian dari pemerintah pusat terutama untuk kaitan dengan penataan kali di wilayah Jawa Barat," kata Ade.

"Sampai saat ini kami sudah berkoordinasi dengan baik, dengan pemerintah pusat maupun provinsi. Banjir ini sebetulnya bisa diminimalisir dengan pembuatan waduk atau pengerukan dan juga pembersihan sampah di sungai agar airnya bisa mengalir," pungkasnya.

Tag: banjir