Saat Uu dan Aa Tinjau Lokasi Banjir di Bandung Barat

Bandung, era.id - Banjir bandang yang menghancurkan 78 rumah di Kabupaten Bandung Barat Selasa (31/12/2019), berdekatan dengan lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digarap PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC). Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meminta tidak ada saling menyalahkan terkait penyebab banjir

Menurut Uu, saat ini yang terpenting adalah menolong warga terdampak banjir dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Penyebab banjirnya belum pasti karena perlu pendalaman teknis, tapi intinya jangan saling menyalahkan satu sama lain dan harus mencari solusi agar kejadian serupa tak terulang yang berakibat masyarakat dirugikan," ujar Uu saat meninjau lokasi banjir dan posko bantuan di area underpass Kampung Lebaksari, Kamis (2/1/2020).

Seperti diberitakan, banjir bandang melanda Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Ngamprah. Banjir yang muncul di saat hujan deras ini bahkan merendam underpass di Kampung Lebaksari. 

Dalam tinjauan tersebut, Uu turut didampingi Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra. Disebutkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan Pemda Kab. Bandung Barat telah bergerak mengatasi dampak banjir dengan menerjunkan BPBD bersama tim kesehatan.

Uu menambahkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan PT KCIC dan memastikan bahwa bila banjir ini disebabkan oleh proyek kereta cepat, maka PT KCIC akan menjamin semua kerugian masyarakat.

Meski begitu, laporan yang Uu terima menyebutkan bahwa sampah yang menyumbat drainase turut menjadi penyebab banjir. "Ya intinya sedang dikaji penyebabnya, dengan perusahaan sudah ada komunikasi dan akan memberikan bantuan dengan cepat," katanya.

"Bapak Bupati (KBB) juga akan ada kebijakan baru tentang pembangunan di KBB. Masyarakat yang merasa rugi ekonomi akibat banjir ini akan diganti rugi oleh KCIC asalkan kerugian sesuai realita," ujar Uu.

Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga dan lebih peduli lagi terhadap lingkungan. "Masyarakat harus lebih peduli lingkungan jangan buang sampah sembarangan, karena setelah di cek sampah banyak sekali di aliran drainase," tambahnya.

Pantauan di lokasi, sebagian masyarakat terdampak banjir masih bertahan di tenda darurat dengan bantuan logistik seperti makanan, selimut hingga obat-obatan, yang sudah tersedia.

Uu pun meminta masyarakat untuk tetap tenang karena pemerintah selalu ada dan siap membantu. "Bantuan Pemprov sudah sesuai yang dibutuhkan yang utamanya sekarang adalah logistik, pakaian, dan seragam sekolah termasuk dari Pemda KBB juga yang sudah bertindak cepat dan dampak banjir sudah diatasi termasuk langkah ke depannya," ujar Uu.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara menuturkan, pihaknya telah mengadakan rapat bersama PT KCIC dan Wijaya Karya terkait penyelesaian masalah banjir. Hasil rapat tersebut, diputuskan bahwa PT KCIC akan membersihkan sampah yang menumpuk di saluran drainase. 

Aa berharap solusi yang ditemukan nantinya bisa menyetop banjir yang baru pertama kalinya terjadi di daerah tersebut.

"Tentunya sekarang tidak saling salahkan. Intinya KCIC cepat tanggap tadi pagi juga sudah diputuskan bagaimana agar ini tidak banjir kembali, sekarang (solusi) sudah mulai dikerjakan," tutur Aa.

Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra berujar, pihaknya akan meminimalisasi sumber air yang ada di underpass atau mengurangi sumber air yang datang dengan memasang beberapa saringan.

Langkah berikutnya, lanjut Chandra, bila tetap ada genangan saat hujan lebat maka pihaknya akan menyiapkan pompa air berukuran besar. Menurutnya, yang terpenting adalah tidak ada masyarakat yang dirugikan.

"Bantuan juga ada, sudah kami siapkan. Sekarang sedang kami data bersama Pak Kades (kepala desa)," tutup Chandra.

Tag: banjir