Megawati: Antisipasi Politik Uang dan Serangan SARA
"Bu Mega bukan hanya meminta kepala daerah untuk tidak money politic, tapi juga bagaimana caranya kepala daerah mengantisipasi segala kemungkinan, dugaan upaya-upaya strategi money politic dan kapitalisasi isu SARA," ujar Wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah, mengutip pernyataan Megawati dalam pembukaan sekolah partai, di Wisma Kinasih, Depok, Minggu (28/1/2018).
Menurut Basarah, PDIP kerap menjadi korban kampanye hitam dengan tuduhan partai komunis. Dia menegaskan, PDIP memegang teguh ideologi Pancasila sehingga isu mengenai komunis otomatis terbantahkan.
"Secara ideologis PDIP menjunjung tinggi sila ketuhanan, kita semua diminta menjadi bangsa yang religius," tutur Basarah.
Ketua Fraksi PDIP di MPR itu menyampaikan, pilkada harus jadi media menguatkan persaudaraan dalam rangka menangani masalah untuk kemajuan bersama. Dia juga berharap pihak berwenang meningkatkan pengawasan pada penyebaran hoaks dan ujaran kebencian di media sosial yang kerap meningkat jelang pilkada serta pemilu.
Terkait sekolah partai, semua calon kepala daerah yang diusung PDIP wajib mengikuti program tersebut. Sekolah partai sudah berlangsung sejak Pilkada 2015. Dalam sekolah partai akan disampaikan materi kampanye beradab dengan pemateri kader PDIP yang ada dalam pemerintahan ataupun kepala daerah aktif.
Kepala sekolah PDI Perjuangan, Komarudin Watubun menyebut sekolah partai yang keenam ini akan diikuti 91 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Menurut dia, yang menarik dari sekolah partai kali ini, terdapat empat peserta dari latar belakang Polri/TNI, yakni Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin, Wakalemdiklat Irjen Anton Charliyan, Dankorbrimob Polri Irjen Murad Ismail, serta Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin.