Bukan Perang, Amerika 'Cuma' Ingin Bunuh Soleimani

Jakarta, era.id - Iran menyerang pangkalan militer Amerika di Irak, pada Rabu (8/1/2020) dini hari tadi. Teheran menargetkan pangkalan militer Amerika Ain Al-Assad dengan menembakkan rudal balistik.

Garda Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengklaim telah menembakkan puluhan rudal balistik darat ke darat ke pangkalan militer Ain Al-Assad sebagai pembalasan atas kematian komandan IRGC Qassem Soleimani. Ain Al-Assad adalah pangkalan militer Amerika terbesar di Irak.

Sementara Amerika menyatakan Qassem Soleimani, jenderal Iran yang tewas dibunuh dalam serangan drone (pesawat tanpa awak) Amerika, merupakan ancaman nyata bagi warganya di Timur Tengah.

Menlu AS Mike Pompeo mengatakan dari hasil laporan intelijen yang diserahkan kepada Presiden Donald Trump, Soleimani dibunuh atas pertimbangan keamanan warga Negara Adidaya itu.

Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien mengatakan, Soleimani berencana menyerang fasilitas Amerika di Timur Tengah di mana ia akan membunuh diplomat, tentara, pelaut, penerbang, dan marinir Amerika. "Sayangnya kita tidak akan memberi rincian metode itu saat ini, tetapi bisa saya sampaikan, bukti itu sangat kuat," kata O'Brien seperti dikutip dari VOA, Rabu (8/1/2020).

Selain itu, Amerika mengklaim Soleimani juga bertanggung jawab atas kematian ribuan orang di Timur Tengah akibat agresi Iran selama belasan tahun.

"Seperti pembantaian ratusan ribu orang, penghancuran besar negara-negara seperti Lebanon dan Irak, yang semuanya disangkal Iran," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper mengatakan Amerika tak akan berperang dengan Iran.

"Kami tidak ingin memulai perang dengan Iran, tetapi kami siap untuk melakukannya," katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/1/2020).

Esper membela intelijen yang melaporkan indikasi ancaman dari Soleimani. Dia mengatakan ancaman akan datang beberapa hari sebelum serangan. "Ancaman sedang diatur oleh Soleimani," ujarnya.

Serangan pesawat tak berawak AS pada hari 4 Januari lalu yang menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani telah secara meningkatkan ketegangan dengan Iran. Washington mengatakan pihaknya membunuh Soleimani untuk membela diri agar Iran tak menyerang personel dan pejabat AS.

 

Tag: wiranto