Virus Korona Diduga Masuk Lewat Mata dan Menyebar di Pasar Hewan
Ia mengunjungi Wuhan pekan lalu dan teridentifikasi terpapar virus yang tadinya disebut pneumonia misterius tersebut.
Dia mengatakan bahwa setelah dia kembali ke Beijing, mata kirinya terserang radang dan dua hingga tiga jam kemudian mulai terserang demam dan radang selaput lendir hidung.
Awalnya wang mengira menderita flu karena dia belum melihat pasien Wuhan dengan ciri-ciri radang mata. Tetapi perawatan anti-flu terbukti tidak efektif dan dia terus menderita demam.
Dia akhirnya mengikuti tes 2019-nCoV dan hasilnya positif. Dengan perawatan yang intensif, Wang kini sembuh dari korona. Ia juga menilai virus yang menghebohkan dunia itu dapat dicegah dan dikendalikan.
"Saat itu kami sangat waspada dan mengenakan masker tipe N95. Tapi kemudian aku tiba-tiba menyadari bahwa kita tidak memakai kacamata pelindung," katanya seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat (24/1/2020).
Wang mengatakan penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa virus telah memasuki tubuhnya melalui mata dan percaya bahwa kurangnya perlindungan mata mungkin menjadi penyebabnya.
Pasar Hewan Awal Penyebaran Virus
Sementara itu pemerintah Kota Wuhan, resmi melarang perdagangan hewan hidup di pasar. Kepolisian bergerak untuk memastikan aturan tersebut dipatuhi baik oleh pengelola pasar maupun penjual.
Pelarangan diberlakukan setelah Huanan Seafood Market yang menjadi tempat awal wabah virus korona.
Sebelum ditutup untuk didesinfeksi, pasar Huanan tak hanya menjual ikan-ikan laut, tapi juga luwak dan serigala hidup yang biasa dikonsumsi warga.
Ahli kesehatan menduga kondisi semacam itu bisa berperan dalam penyebaran penyakit termasuk penularan virus dari hewan ke manusia.
Diduga novel coronavirus (2019-nCoV) yang tengah mewabah berasal dari daging hewan di sana.
Dugaan tersebut diperkuat setelah kematian pertama manusia akibat virus korona terjadi pada 9 Januari 2020. Korban pria berusia 61 tahun adalah pelanggan di pasar Huanan. Sebelum meninggal, ia dilaporkan menunjukkan gejala-gejala seperti terjangkit pneumonia.
Sebelumnya WHO menyatakan, penyakit flu burung H7N9 dan H5N9 yang pernah mewabah kemungkinan ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi di pasar hewan. Penyakit ini telah membunuh 1.000 orang di seluruh dunia.
Sementara itu, penyakit SARS menewaskan lebih dari 700 orang antara tahun 2002 dan 2003, juga diyakini bermutasi saat virus menyebar melalui pasar-pasar hewan.
Para peneliti China saat ini tengah mengerjakan vaksin untuk 2019-nCoV.