Banjir Kepung Wilayah Bandung
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Jawa Barat, Budi Budiman, bilang banjir hingga Jumat (24/1/2020) pukul 10.00 WIB.
Menurutnya, ketinggian air mulai terjadi Kamis (23/01/2020) pukul 20.00 WIB.
“Akibat dari intensitas hujan yang tinggi hampir merata di wilayah Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung, lalu suplay air lebih dominan dari sungai Citarum dan Cikapundung,” terang Budi.
Tinggi air bervariasi antara 10 cm sampai satu meter lebih. Misalnya di Kecamatan Dayeuhkolot tinggi muka air antara 10-140 cm, di Kecamatan Bojongsoang tinggi muka air 10-50 cm, Kecamatan Baleendah tinggi muka air 10-120 cm, dan Kecamatan Rancaekek 10-60 cm.
Banjir yang terjadi tiap musim hujan tersebut juga membuat warga mengungsi. Pengungsi ditempatkan di sejumlah lokasi, yakni Aula Desa Dayeuhkolot, dan Gedung Inkanas, Baleendah.
“Jumlah pengungsi kecamatan baleendah dan dayeuhkolot 32 Kepala Keluarga (KK), 98 jiwa, 11 lansia, 9 balita, 1 bayi,” ungkap Budi.
Mengatasi banjir tersebut, telah diterjunkan tim evakuasi dari BPBD Provinsi Jawa Barat maupun BPBD Kabupaten Bandung. BPBD juga terus mematau ketinggian air.
Selain menimbulkan pengungsian, banjir juga memutus Jalan Andir-Katapang. Jalur ini tidak bisa dilalui kendaraan karena genangan air selutut orang dewasa..
Di tempat terpisah, banjir juga sempat menimbulkan kemacetan kawasan Rancaekek. Selain itu, dilaporkan pula banjir terjadi di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, dan Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.