China Melawan Korona, Pakistan Melawan Belalang

Jakarta, era.id - Sementara di China sedang berperang melawan wabah virus korona, di belahan dunia lain Pakistan deklarasikan perang melawan wabah belalang. Pemerintah mengeluarkan status darurat nasional pada akhir pekan lalu menyusul serbuan ratusan juta belalang.

Hewan serangga yang diperkirakan berjumlah 80 juta ekor per kilometer persegi itu menyerang kebun kapas, gandum, jagung dan komoditas pertanian lain.

"Kita menghadapi hama belalang paling parah sejak lebih dari dua dekade. Sebab itu kami memutuskan untuk mendeklarasikan darurat nasional buat menghadapi ancaman ini," kata Menteri Informasi Pakistan, Firdous Ashiq Awan seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (4/2/2020).

Serbuan Belalang (dailymail)

Menteri Ketahanan pangan, Makhdoom Khusro Bakhtiar mengatakan kawanan belalang saat ini berada di wilayah perbatasan selatan Pakistan dan India. "Serangan hama belalang ini tidak biasa dan mengkhawatirkan," kata Bakhtiar di hadapan parlemen, Jumat lalu.

Pemerintah Pakistan juga khawatir belalang menjadi hama yang mengancam ketahanan pangan di negara Timur Tengah itu.

"Tindakan sudah diambil terhadap serangga itu di area seluas 121.400 hektar dan penyemprotan sudah dilakukan di kawasan seluas 20.000 hektar," imbuhnya.

Perdana Menteri Paksitan Imran Khan mengatakan pemerintahannya fokus melindungi sektor pertanian dan para petani dari serangan hewan bernama latin Caelifera itu. "Pemerintah federal akan mengambil langkah-langkah terkait, serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan demi melindungi hasil panen dari semua ancaman, terutama dari hama belalang," ucapnya.

Serbuan Belalang (dailymail)

Invasi belalang dimulai pada Juni 2019 di Ethiopia timur dan Somalia utara, menyebar dengan cepat ke Kenya, Iran dan Arab Saudi.

Suhu hangat dan hujan lebat telah menciptakan lingkungan yang sempurna bagi belalang untuk berkembang biak. Alih-alih berkurang, invasi belalang di Eropa dan Timur Tengah justru semakin meningkat.

 

Tag: timur tengah