Bantu WHO Cari Nama untuk Virus Korona Baru Yuk
Selama ini, wabah yang terjadi sejak Desember tahun lalu sering disebut sebagai virus korona baru, koronavius, sampai novel coronavirus. Untuk membedakan virus ini, dengan jenis virus korona lainnya, para ilmuwan menyebutnya virus korona (tipe) baru. Disebut korona karena virus ini bila dilihat dengan mikroskop berbentuk seperti mahkota yang dikelilingi duri.
2019-nCoV (ICTV)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan nama sementara dengan lambang 2019-nCoV, yang mencakup tahun ditemukannya (2019), "n" untuk menunjukkan kata new (baru) atau novel, dan "CoV" untuk coronavirus. Sedangkan lembaga yang bertugas menamai penyakit dan virus ada di tangan Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV).
"Nama yang dimilikinya sekarang tidak mudah digunakan dan media serta masyarakat menggunakan nama lain untuk virus ini," kata peneliti Johns Hopkins Center for Health Security Dr, Crystal Watson, seperti dikutip dari BBC, Rabu (5/2/2020).
Wabah penyakit sebelum virus berukuran tak lebih dari 20 nanometer (nm) ini semuanya punya nama resmi seperti Virus influenza tipe A (H1N1)pada 2009 yang dinamai Flu Babi, Virus Influenza (H5N1) pada 2012 dengan nama Flu Burung, Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona (SARS-CoV) dengan nama sindrom pernapasan akut berat (SARS) pada 2002, dan Middle East Respiratory Syndrome-Corona (MERS-Cov) menjadi MERS pada 2015.
Biasanya nama virus atau penyakit merujuk pada lokasi geografis virus itu ditemukan, nama penemu, nama binatang atau makanan penyebab penularan virus, atau referensi menyangkut budaya di lokasi penularan.
Watson khawatir jika virus ini tidak memiliki nama resmi, orang-orang akan sembarangan menamainya, seperti menggunakan istilah "virus Cina".
Di mesin pencari Google, mencatat banyaknya pencarian dengan kata kunci 'corona beer virus. Dari Amerika Serikat ke Kamboja, sampai Israel, Irlandia, dan Singapura banyak yang mengaitkan virus korona dengan bir lager asal Meksiko Corona.
Orang mulai menghubungkan keduanya dan mencarinya di internet. Meski sama sekali tak ada hubungannya, namun rasa penasaran antara bir Corona dengan virus korona ini membuat pencarian Google meningkat setelah infeksi mulai menyebar.
Sementara itu, di situs petisi change.org, seseorang dengan akun zev salsberg membuat petisi "Ganti nama Virus Korona dengan 'Kung Flu'" yang telah ditandatangani oleh 109 orang. "Hanya ganti nama, kami cuma bercanda," katanya dalam deskripsi petisi yang dimulai sepekan lalu.
Jadi apa nih nama yang pas buat virus korona baru?