Bulog Ekspor Beras 'Renceng' ke Saudi
"Yang untuk awal ini Insya Allah minggu depan (ekspor, red) kami mau secepatnya. Karena sudah disiapkan untuk tahap awal ini delapan kontainer," kata Buwas usai rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Buwas mengaku belum tahu jumlah beras yang akan diekspor. Tapi yang pasti beras tersebut dieksor dalam kemasan 250 gram atau beras rencengan.
"Karena memang (jumlah) ton-nya ada tapi direktur komersial. Bentuk kemasan beras renceng kebetulan yang diminta Saudi beras jadi (dalam bentuk, red) renceng," ujar dia.
Soal nilai ekspor, mantan Kepala BNN ini mengaku tak terlalu memperdulikan nilainya, yang penting harganya sesuai dengan harga pasar ingternasional.
"Bagi saya bukan nilainya, tapi kan berarti kita sudah bisa ekspor. Karena ini justru menguntungkan buat kita harganya sudah sesuai ya kan, dengan yang kita harapkan, jadi sudah masuk. Harga komersial," kata dia.
Menurut dia, beras itu memang diminta oleh seorang pengusaha Saudi, bukan oleh negara atau BUMN Arab Saudi. Nah, beras itu nantinya akan dikonsumsi oleh Warga Negara Indonesia di sana.
"Untuk konsumsi di Arab Saudi adalah dari masyarakat Indonesia yang menjadi TKI di sana termasuk yang melaksanakan Ibadah (Haji dan Umrah)," kata dia.
Kata Buwas, ke depan pengusaha itu akan menambah pesanan beras. Kalau laku, bukan tidak mungkin Bulog akan menjual beras kemasan karung.
"Sekarang ini beras renceng tapi mereka akan minta beras kemasan 5 kg-10 kg bahkan nanti akan ada yang lebih dari itu," ucapnya.