Seniman Jerman Ungkap Cara Mengelabui Google Maps
Cara itu ternyata berhasil mengelabui Google Maps, hingga membuat aplikasi peta tersebut menampilkan warna merah yang berarti ada kemacetan di jalan yang dilalui Weckert. Semua ponsel yang dibawa Weckert aktif dan membuka aplikasi peta buatan mesin pencari Google itu sehingga Maps membaca daerah sekitar sedang macet.
"Tidak ada yang namanya data netral. Data selalu dikumpulkan untuk tujuan tertentu oleh kolaborasi manusia, teknologi, uang, perdagangan, dan pemerintah," kata Weckert seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (6/2/2020).
Ponsel yang Dibawa Simon Weckert (Dok. Simon Weckert)
Weckert mengatakan dia melakukan ekperimennya pada musim panas lalu tetapi baru merilis hasilnya pekan ini untuk memperingati ulang tahun ke 15 Google Maps.
Google angkat bicara soal kemacetan palsu yang dibuat Weckert. Google menyebut aplikasi yang lahir pada 2005 dengan nama Geo Tools itu menentukan kondisi lalu lintas dengan menarik data lokasi dari ponsel yang menjalankan aplikasi Google Maps. Artinya, jika ada ponsel di jalan yang posisinya bergerak lambat, aplikasi akan menerjemahkannya sebagai kemacetan.
Ponsel yang Dibawa Simon Weckert (Dok. Simon Weckert)
Contohnya adalah ponsel yang menjalankan Google Maps di tempat yang sama secara bersamaan dan berjalan lambat, maka akan dianggap sebagai kemacetan lalu lintas. Di beberapa negara, Google bisa membedakan data dari penguna yang berpergian dengan mobil atau sepeda motor, tapi belum bisa membaca data dari ponsel yang dibawa pakai gerobak.