Cek di Archetype, Kamu Punya Karater Mirip Bung Karno atau Gandhi?
Pameran instalasi bertajuk “Archetype” yang berlangsung di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, menghadirkan tiga ruangan sebagai tanda bahwa manusia terbagi ke dalam 3 kepribadian. Instalasi ini sebagai bentuk dari teori psikolog asal Swiss, Carl Gustav Jung, yang melahirkan konsep archetype.
Pengunjung pameran instalasi dituntut ikut bermain atau berinteraksi selama memasuki wahana instalasi. Interaksi dilakukan dengan cara membuka situs tujusemesta.com di ponsel masing-masing pengunjung. Setelah itu, pengunjung mulai bermain mengikuti petunjuk yang ada di dinding pameran.
Tiga ruang instalasi yang disiapkan terdiri dari ruang berisi meja yang permukaannya didesain mirip pola kabel-kabel elektronik. Di atas meja terdapat tulisan berisi perintah dan pertanyaan seperti “Kamu lebih suka ngapain?”, “Pilihlah yang kamu senangi!”, dan lain-lain. Di layar ponsel nantinya pengunjung akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Di ruangan kedua terdapat pameran poster berisi kata-kata. Poster-poster berbentuk kubik tersebut menempel di panel atau dinding pameran, di bagian tengah ruangan berdiri sejenis lampu hias yang menyala.
Di ruangan ketiga, ada meja besar yang penuh dengan cover buku. Pengunjung harus memilih salah satu cover kesukaannya, dan permainan pun selesai. Pengunjung bisa langsung mendapatkan hasil penilaian berdasarkan permainan yang telah dia ikuti.
Di ruangan tersebut terdapat panel berisi penilaian. Selain itu, terdapat poster yang terdiri dari 12 tokoh nasional maupun dunia, antara lain, Soekarno dan Mahatma Gandhi. Soekarno disebutkan sebagai tokoh yang memiliki karakter 'hero', dan Mahatma Gandhi disebut sebagai tokoh yang berkarakter 'caregiver'. Poster-poster juga memuat garis besar biografi para tokoh dan kutipannya.
“Negara Republik Indonesia ini bukan miliki sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke,” demikian kutipan dari Bung Karno yang dipajang.
Hasil penilaian dari gim instalasi itu beragam. Ada yang memiliki karakter 'hero', 'caregiver', dan lain-lain. Menurut Andi Abdulqodir, konsultan desain dari Tujusemesta yang menjadi tim pembuat instalasi, tidak sedikit peserta yang merasa dirinya memang memiliki karakter seperti yang disampaikan dalam hasil permainan instalasi tersebut.
Kendati demikian, kata Andi, pameran ini bukanlah semacam psikotes sebagaimana telah ditegaskan dalam disclaimernya. Instalasi ini lebih bersifat hiburan buat pengunjung pameran.
“Akurasi hasilnya mungkin 20 persen. Tapi rata-rata pengunjung mengakui ada kemiripan dengan hasil tes,” kata Andi, Kamis (27/2/2020).
Kalupun pengunjung merasa mendapat kebenaran, Andi berharap hasilnya positif sehingga bisa menjadi motivasi yang tentunya bisa berdampak positif. Apalagi kebanyakan pengunjung merupakan pelajar dan mahasiswa di mana mereka sangat membutuhkan motivasi atau panutan.
Pameran instalasi sendiri bagian dari acara “CONVEY DAY PEACETIVAL 2020: Ruang Belajar Perdamaian Interaktif”, sebuah rangkaian acara yang mengangkat isu keberagaman dan menolak sikap intoleransi. Sedangkan instalasi “Archetype” hasil kolaborasi Tujusemesta, Motionbeast, dan Peace Generation.