Wabah COVID-19 Juga Ganggu Persiapan Formula 1
Pandemik virus yang muncul pertama kali di Wuhan, China itu telah menyebabkan Grand Prix China yang sedianya digelar pada 19 April dibatalkan. Untuk tiga balapan pertama, tim harus terbang dari Eropa ke Melbourne, Bahrain satu pekan kemudian, lalu Hanoi, Vietnam.
Sebagian besar tim bermarkas di Inggris kecuali Ferrari dan Alpha Tauri, termasuk Pirelli sebagai pemasok ban F1, berasal dari Italia, di mana terdapat sejumlah kasus virus korona.
"Ini adalah situasi yang selalu berkembang setiap jamnya dan kami bersikap menyesuaikan itu untuk memastikan jika kami melindungi orang-orang yang bekerja untuk kami," kata deputy principal tim Williams Claire Williams kepada Reuters, Jumat (28/2/2020).
Manajemen F1, FIA, dan perwakilan tim akan bertemu di hari terakhir tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Jumat untuk membahas situasi terkini terkait wabah tersebut.
Jadwal pengiriman logistik, suku cadang, dan penerbangan yang telah dirancang berbulan-bulan lalu terpaksa diubah, yang mana tim mengalihkan transit penerbangan mereka ke Singapura, Bangkok atau Hong Kong ketimbang Timur Tengah.
Karena virus tersebut juga telah menyebar ke wilayah Timur Tengah, termasuk Bahrain, di mana terdapat 33 kasus virus SARS-COV-2 hingga Rabu sehingga negara itu menunda penerbangan dari dan ke Dubai.
"Banyak tim yang memilih melewati Singapura (ke Melbourne) dan biaya untuk penjadwalan ulang itu besar," kata Williams.
CEO F1 Chase Carey menyatakan pada Rabu jika semua sistem siap dijalankan sembari memahami jika situasi bisa kapan saja berubah.
Sejumlah tim Formula 1 yang menjalani tes pekan ini di Bahrain juga mendapati masalah ketika anggotanya tak bisa hadir karena pembatasan perjalanan.
Sedangkan tim Alpha Tauri harus mengurangi frekuensi perjalanan mereka.
"Orang-orang yang datang dari zona merah di Italia harus berada di rumah. Kami tak inign mereka datang ke pabrik. Para pemasok juga tak boleh mengunjungi kami di pabrik," kata kepala tim Franz Tost.
Bos Ferrari, Mattia Binotto juga mengungkapkan jika sejumlah teknisi tidak datang ke Barcelona sebagai salah satu tindakan pencegahan, sementara kepala tim Red Bull Christian Horner khawatir dengan para teknisi Honda di timnya.