Tokoh Agama Juga Berperan dalan Antisipasi COVID-19

Jakarta, era.id - Kementerian Agama mengimbau pada pimpinan organisasi keagamanaan dan tokoh agama supaya tidak menyampaikan pesan yang dapat menimbulkan kontroversi, membingungkan dan membuat kepanikan di masyarakat terkait COVID-19.

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan seharusnya para pimpinan ormas maupun tokoh agama bisa ikut aktif membantu memberikan penerangan kepada masyarakat dengan menyampaikan pesan-pesan yang mendidik, mencerahkan dan dapat menenangkan.

"Dalam menghadapi situasi seperti ini, dibutuhkan adanya kerja sama semua pihak untuk bisa memberikan solusi bukan menghakimi dan saling menyalahkan," ujar Zainut melalui keterangan tertulisnya, Kamis (5/3/2020).

Peranan tokoh agama, kata Zainut, sangat penting karena mereka bisa dikatakan sebagai panutan masyarakat. Sehingga setiap ucapannya akan menjadi rujukan dan diikuti oleh pengikutnya.

Oleh karena itu, para tokoh atau pimpinan ormas agama harus berhati-hati dan bijaksana sebelum menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan COVID-19.

"Tidak semata hanya berdasarkan benar-salah dan halal-haram, tetapi juga harus mempertimbangkan perasaan publik dan kondisi faktual yang sekarang sedang dihadapi masyarakat," paparnya.

Terkahir, Zainut menegaskan agar para pimpinan ormas dan tokoh agama harus dapat memerankan diri sebagai pembimbing dan pelindung umat. Harapannya, agar umat tidak gaduh dan tetap optimistis menghadapi penyebaran COVID-19.

"Sehingga masyarakat mendapat bimbingan dan petunjuk dalam menghadapi masalahnya," pungkasnya.

 

Tag: covid-19 di indonesia