Jangan Tipu-Tipu Soal Kesehatan di Arab Saudi, Denda Rp1,9 Miliar Menanti
Saat ini, Arab Saudi terus berupaya mencegah penyebaran virus COVID-19. Kerajaan pada Minggu memberlakukan isolasi sementara terhadap provinsi penghasil minyak Qatid, di mana mayoritas dari 15 individu didiagnosis dengan penyakit tersebut. Beberapa dari mereka tidak mengungkapkan kunjungan ke Iran kepada otoritas setibanya di Arab Saudi melalui negara Teluk Arab lainnya.
Otoritas Arab Saudi pada Senin (9/3), meminta para imam agar menyampaikan khutbah salat Jumat tidak kurang dari 15 menit. Kementerian Urusan Agama melarang makanan dan minuman di masjid saat menjalankan iktikaf.
Arab Saudi menghentikan perjalanan 14 negara termasuk negara tetangga Arab, Prancis, Jerman, Turki serta Spanyol dan mengatakan akan mengambil jalur hukum bagi warga yang akan mengunjungi Iran, yang melaporkan 237 kematian akibat virus korona baru pada Senin (9/3).
Kerajaan menyebutkan sebagian besar individu yang terpapar virus korona baru kembali dari Iran atau Irak, rumah bagi tempat suci Muslim Syiah, atau berinteraksi dengan mereka yang mengunjungi Republik Islam. Provinsi Qatif memiliki populasi Muslim Syiah yang cukup besar.
"Seluruh pelancong yang tiba di kerajaan dengan penerbangan internasional serta manajer dan pegawai sarana transportasi lainnya harus menghormati arahan kesehatan lokal maupun internasional," bunyi pernyataan Kejaksaan Arab Saudi.
Raja Salman menyumbang 10 juta dolar AS untuk mendukung upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melawan wabah virus korona, seperti dilansir Kantor Berita SPA.
Langkah lain yang diterapkan di kerajaan untuk membendung penyakit tersebut mencakup larangan memasuki Kota Makkah dan Madinah bagi warga asing, dan warga serta penduduk Arab Saudi. Hingga kini seluruh negara Teluk Arab telah melaporkan kasus infeksi korona, demikian dikutip Antara, Selasa (10/3/2020).