Alasan Mengapa Kita Tak Boleh Berlebihan Cuci Tangan Pakai Disinfektan

Jakarta, era.id - Mencuci tangan menggunakan cairan disinfektan guna menghindari penularan virus korona baru atau COVID-19 memang penting. Namun, menurut pakar kesehatan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular China (CCDC) Zhang Liubo, kita tak boleh berlebihan.

Zhang menjelaskan, COVID-19 memang bisa menular melalui kontak antarmanusia dan benda-benda di sekitar yang terkontaminasi virus. Yang paling utama, kata dia, kita harus selalu menjaga agar tangan kita tetap bersih dan gunakan disinfektan secara rasional.

Membebaskan tangan dan bagian tubuh lain dari kuman sangat penting. Tapi bukan berarti harus menggunakan disinfektan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Untuk diketahui, disinfektan dapat dibikin sendiri dengan menggunakan 75 persen alkohol, yodium, dan hidrogen peroksida yang mudah didapat di pasaran.

Selaput lendir kulit, termasuk mata, dapat dibersihkan berulang kali dengan menggunakan air mengalir, tidak dengan disinfektan.

"Sementara rambut dan anggota badan lainnya yang tidak memiliki daya serap tetesan virus (droplet) tidak perlu dikhawatirkan kalau sampai harus terbawa tidur karena droplet tersebut tidak akan bertahan lama," kata Zhang seperti dikutip Antara, Kamis (20/3).

Pakaian termasuk jaket, lanjut dia, tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan disinfektan setiap hari kecuali kalau memang dipakai ke rumah sakit atau kontak langsung dengan pasien terduga terinfeksi COVID-19, maka pakaian luar tersebut sangat mungkin terkontaminasi.

Cara mencuci pakaian yang terkontaminasi adalah merendamnya dengan air bersuhu lebih dari 56 derajat Celcius selama kurang lebih setengah jam atau direndam dengan disinfektan selama 15 menit.

Masker sekali pakai, jelas Zhang, tidak bisa dibersihkan dengan disinfektan dan tidak pula bisa digunakan setiap hari karena masker tersebut tidak tahan suhu udara tinggi sehingga juga tidak bisa direndam dengan air panas.

Bahkan menggunakan disinfektan berulang kali dapat merusak lapisan penyaring masker. Setelah lapisan tersebut rusak, maka makser sudah tidak memiliki daya saring lagi. Oleh sebab itu, setiap selesai dipakai, masker harus dibuang atau diletakkan di tempat yang kering dan terbuka.

Partikel kecil atau barang elektronik yang sering kita sentuh, tambah Zhang, harus dibersihkan dengan alkohol medis.

Dia menyarankan permukaan benda-benda tersebut diseka dengan kapas yang telah dicelup cairan alkohol.

Tag: covid-19