TraceTogether Kini Bisa Dipakai di Seluruh Dunia
Aplikasi bernama TraceTogether dikembangkan oleh Dinas Teknologi Pemerintah (GovTech) dan Kementerian Kesehatan Singapura bersama perusahaan IT Bluetrace.
TraceTogether memanfaatkan pertukaran sinyal Bluetooth dari jarak dekat untuk mendeteksi pengguna lainnya yang berada dalam jarak sekitar 2 meter dari penderita.
Data pelacakan akan disimpan dipenyimpanan lokal ponsel, dilindungi enkripsi dan aplikasi tidak akan meminta informasinya lainnya, seperti lokasi pengguna. Kementerian kesehatan hanya akan mendapatkan data jika pengguna mengirimkannya ke mereka.
"Sistem melindungi privasi pengguna dari pengguna lainnya," kata menteri bidang komunikasi Singapura Janil Puthucheary, seperti dilansir Straits Times, Rabu (25/3/2020).
Janil menjelaskan TraceTogether dikembangkan oleh 40 insinyur selama 10.000 jam.
"COVID-19 dan virus-virus baru lainnya tidak memandang batasan-batasan nasional. Tidak juga respon manusia. Di dunia global, dengan perjalanan internasional yang tinggi, solusi pelacakan kontak yang diterapkan akan memerlukan pemakaian masal untuk memaksimalkan efek jaringan," sambungnya.
Sementara itu, BlueTrace membuka kesempatan bagi negara-negara lain yang ingin mengembangkan aplikasi TraceTogether ini melalui situs resmi mereka di blutrace.io atau melalui surel di partnerships@tracetogether.gov.sg.