Salah Kaprah Disinfektan dan Hand Sanitizer

Jakarta, era.id - Penyemprotan disinfektan dan menggunakan hand sanitizer menjadi dua hal yang dilakukan warga untuk mencegah penularan virus korona baru. Padahal selama ini ternyata warga banyak yang salah kaprah mengenai kegunaan dan penggunaan dua barang antivirus dan bakteri itu.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito M.Sc, Ph.D mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan edaran cara membuat sanitasi tangan (hand sanitizer) yang sesuai dengan anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Dalam rangka pencegahan COVID-19, penggunaan antiseptik seperti hand sanitizer'dapat digunakan tetapi tidak berlebihan agar tidak menimbulkan iritasi kulit," katanya dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Wiku mengatakan bahan-bahan untuk membuat penyanitasi tangan sesuai dengan edaran BPOM adalah etanol 96 persen, gliserol 98 persen, hidrogen peroksida tiga persen, dan air steril atau aquades.

Selain harus bijak dan aman dalam menggunakan sanitasi tangan agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit, kandungan bahan baku yang mudah terbakar juga harus diwaspadai.

"Hati-hati terhadap kandungan bahan yang mudah terbakar, terutama terhadap orang yang merokok atau bekerja di dapur," katanya.

Menurut Wiku, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih menjadi cara paling ampuh untuk membunuh virus. Apabila tidak terdapat sabun, penyanitasi tangan bisa digunakan.

Ia mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran virus corona penyebab COVID-19 melalui berbagai langkah.

"Di antaranya adalah dengan menganjurkan kampanye mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer dan langsung mandi setelah beraktivitas di luar rumah," ucap Wiku Adisasmito.

Sementara itu, WHO memgimbau untuk tidak menyemprot disinfektan ke tubuh karena bisa membahayakan kesehatan. Semprotan disinfektan hanya efektif untuk permukaan benda, dan tak bisa membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

@WHOIndonesia

"Menyemprot alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh," tulis @WHOIndonesia pada Minggu (29/3).

WHO Indonesia juga menyatakan bahwa disinfektan sebaiknya hanya digunakan pada permukaan benda-benda.

"Menyemprot bahan-bahan kimia seperti itu dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selapot lendir (contoh: mata,mulut). Ingat, alkohol dan klorin bisa berguna sebagai disinfektan pada permukaan, namun harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya," ucapnya.

 

Tag: obat korona