Cerita Tentang 'Hope Diamond', Kalung Berlian Terkutuk Seharga Rp5,8 Triliun
Dilansir dari Live Science, kalung itu diperkirakan bernilai 350 juta dolar AS atau sekitar Rp5,8 triliun. Cerita itu dimulai pada tahun 1900-an. Ada satu berlian yang dianggap pembawa sial karena sering menimbulkan permasalahan dan banyak orang yang berpikir dua kali untuk membelinya. Walhasil, berlian itu pun dianggap terkutuk.
Pada 1990, Pierre Cartier (cucu pendiri perhiasan Cartier, Louis-Francois Cartier) membuka gerai Cartier di New York dan bersikeras bahwa Cartier harus tetap berpegang teguh pada visi dan misinya, yakni menjual perhiasan berukuran besar supaya tak kehilangan reputasi.
Pierre melakukan investasi dengan membeli batu berlian ukuran besar pada beberapa bulan setelah membuka gerai di New York. Desas-desusnya batu permata ini berisiko, yang artinya apabila ia tidak bisa menjualnya, Cartier akan menghadapi kerugian yang menghambat seluruh operasional perusahaan.
Pierre membeli kalung dari batu berlian bernama Hope Diamond di Paris. Dulunya kalung ini dikenal sebagai Tavernier Blue dan ditemukan pada abad ke-17 di India oleh ahli perhiasan asal Prancis, Jean-Baptiste Tavernier seharga 500 ribu Francs (saat itu), atau setara dengan Rp36 miliar (saat ini).
Kalung itu kemudian berpindah dari tangan ke tangan hingga toko terkenal. Mulai dari keluarga kerajaan Prancis Louis XIV dan Marie Antoinette, yang kabarnya dipenggal dan disebut-sebut korban kutukan.
Berlian itu hilang selama beberapa dekade. Hingga akhirnya ditemukan dan diakusisi oleh oleh Henry Thomas Hope, yang kemudian diganti jadi namanya. Setelah kematian Hope, berlian melewati tangan beberapa pemilik.
Beberapa konspirasi pun bermunculan di antaranya pemilik aslinya melakukan bunuh diri, dibunuh, atau menjalankan investasi buruk. Mereka yang bersentuhan dengan berlian akan menderita karena pernikahan gagal, anak-anak yang meninggal, kecanduan narkoba, kegilaan, dan mungkin kesialan setiap hari.
Kutukan Hope adalah kisah sensasional yang dikisahkan oleh para jurnalis. Sementara beberapa pemilik (tangan ke tangan), diketahui benar-benar meninggal karena kematian pemenggalan Marie Antoinette dengan guillotine (sebuah alat memancung manusia setelah diputus hukuman mati) yang menjadi contoh utama. Banyak tragedi lain yang dikaitkan dengan berlian. Namun, tidak pernah dikonfirmasi dan hanya berakhir sebagai rumor.
Hampir setiap pemilik berlian terkutuk ini (tentu saja orang kaya yang bisa memiliki permata berharga) mengalami sesuatu yang buruk atau tragis. Dari kematian, kecelakaan, penyakit tak wajar hingga kematian dari anggota keluarga. Sebagian ada yang membuat daftar peristiwa semacam itu dan menghubungkannya dengan berlian.
Kisah kutukan berlian bisa juga dikategorikan sebagai dongeng moralitas tentang dosa utama keserakahan. Menurut legenda, pencuri yang asli telah meninggal dengan mengenaskan, sementara pemilik yang terakhir dikabarkan telah mendapatkan kutukan penderitaan.
Masih menurut rumor yang beredar, hanya seseorang dengan hati yang murni yang dapat lolos dari nasib yang malang. Dalam hal ini "hati yang murni" berarti seseorang yang tidak mencoba menjualnya tetapi dengan murah hati mengurusnya.