Keluarga Penyangga Indonesia Rekomendasikan Warga Pakai Masker Berlapis

Jakarta, era.id - Pemerintah memerintahkan setiap warga untuk memakai masker kain saat keluar rumah. Memakai masker diangap penting karena asimtomatik carrier (Orang Tanpa Gejala) akan semakin banyak dan sulit terdeteksi. 

Asimtomatik carrier adalah Individu yang sebenarnya sudah tertular tetapi belum menunjukkan gejala. Individu tersebut masih bebas berinteraksi dengan individu lain dan berpotensi menularkan ke individu lain terutama individu yang rentan. 

"Kami menilai ketika aturan Social dan Physical Distancing sukar diterapkan, maka penggunaan Masker kain untuk umum dinilai cukup efektif untuk menurunkan risiko penularan COVID 19," kata dr M. Hud Suhargono, SpOG(K), Humas Keluarga Penyangga Indonesia, Sabtu (11/4/2020).

Bahkan pada awal April 2020 ini, CDC (Centre of Disease Control and Prevention) di Amerika Serikat merekomendasikan penggunaan Masker kain buatan rumah sebagai alternatif penggunaan Masker untuk masyarakat umum, dan Masker medis (masker bedah atau masker N95) yang jumlahnya terbatas saat ini sebaiknya dipakai hanya oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. 

"Masker sebaiknya digunakan oleh semua orang bukan hanya orang yang sedang sakit batuk pilek dan panas," kata dr Hud.  

Bahan masker yang berasal dari kain bahan baju diharapkan mempermudah masyarakat untuk menperolehnya atau membuat sendiri di rumah, sehingga masyarakat mendapatkan alternatif memakai masker daripada tidak memakai masker sama sekali ketika keluar rumah atau saat berinteraksi dengan orang lain. 

"Kami menyarankan masyarakat memakai masker kain multi layer (berlapis) untuk meningkatkan efektifitas proteksi terhadap penularan virus. Selain itu, salah satu keuntungan lainnya adalah bahan masker kain ini bisa dicuci lagi dengan deterjen biasa sehingga lebih memudahkan masyarakat dalam merawat dan menggunakannya," jelasnya.

 

Tag: covid-19 di indonesia