Misteri Pasien Korona Tak Kunjung Sembuh di Wuhan
Padahal saat ini Wuhan sudah dinyatakan 'sembuh'. Karantina wilayah yang berlaku sejak 23 Januari sudah kembali dibuka. Pasien COVID-19 tersisa ratusan dari sebelumnya berjumlah puluhan ribu. Kehidupan warga pu berangsur normal.
Pasien yang tak diungkapkan identitasnya itu tiap hari melakukan tes swab, tapi hasilnya tak kunjung negatif, padahal mereka sama sekali tak menujukkan gejala. Penyebab si pasien tak kunjung sembuh masih menjadi misteri lantaran, pasien korona dengan gejala ringan biasanya sembuh dalam kurun waktu paling tidak 10-14 hari.
"Dokter tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan mereka, dan keadaan emosional pasien menambah masalah mereka," ujar Direktur rumah sakit dr Zhang Dingyu, seperti dikutip dari Straits Times, Sabtu (11/4/2020).
Para pasien tersebut merasa frustasi karena tinggal lebih dari dua bulan di rumah sakit. Mereka tak kelihatan sakit, tapi hasil tes berkata lain. Mereka harus dirawat di rumah sakit hingga hasil tes menunjukkan hasil negatif selama dua kali tes.
Rumah sakit yang berpengalaman menangani virus SARS, Flu Burung, Flu Babi dan lainnya ini akhirnya memberikan pendampingan secara psikologis. Para pasien juga dirawat oleh ahli psikologi.
"Sudah pasti ada dampak pada kehidupan pasien. Untuk berada di rumah sakit untuk waktu yang lama, terisolasi dan dalam perawatan," kata dr Zhang.
Rumah sakit Jinyintan kini meneliti pasien jangka panjang tersebut. Hasil berbagai tes seperti tews swab, tes darah, dan tes feses dilakukan. Hasilnya, hanya tes swab lewat hidung dan mulut yang menunjukkan positif.
Zhang menduga masih ada sisa sel yang terjangkit virus. Bukan tak mungkin ada pasien lain yang dinyatakan sembuh tapi sebenarnya masih ada sisa virus yang menempel di sel tubuh pasien.
China melaporkan 56 kasus baru tanpa gejala pada Jumat kemarin, sehingga jumlah total kasus menjadi 657.
Pihak berwenang mulai merilis angka-angka kasus tanpa gejala sejak 1 April. Kementerian Kesehatan China, pada hari Rabu menerbitkan pedoman baru tentang pelaporan kasus-kasus tanpa gejala.
Pihak berwenang setempat harus melakukan tracing kontak dekat dalam waktu 24 jam, sementara pasien tanpa gejala harus dikarantina selama 14 hari dan kembali ke rumah sakit untuk tindak lanjut pada minggu kedua dan keempat.