Trump Tuding Suriah Kembangkan Senjata Kimia
Dalam rapat kabinet AS belum lama ini, Trump mengatakan Suriah melanggar kesepatakan dengan menyimpan serta mengembangkan senjata kimia berbahaya yang seharusnya dihancurkan setelah perjanjiannya dengan AS dan Rusia berlangsung pada 2014 lalu.
Seorang pejabat pemerintahan mengatakan ke media, Trump khawatir Presiden Suriah Bashar al-Assad dinilainya masih menyimpan sejumlah persedian senjata kimia berbahaya.
"Pasukan Assad justru mengembangkan senjata kimia mereka dan terus memanfaatkannya sesekali. Salah satunya ketika melawan serangan rudal AS. di Pangkalan Udara Suriah pada April lalu," kata pejabat pemerintahan AS, seperti dikutip era.id dari berbagai sumber, Minggu (4/2/2018).
Dia menambahkan, Rusia terlibat dalam masalah senjata kimia di Timur Tengah. Seperti yang disebutkan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, lanjut sang pejabat, Rusia dan sekutunya Assad gagal menerapkan larangan dan memperkeruh dengan memakainya dalam perang sipil di negara beribu kota Damaskus tersebut.
Menurut pejabat itu, bantahan Rusia belum lama ini tidak berdasar. Dia menyarankan tentara Assad tidak memakai senjata kimia untuk merebut wilayah yang dikuasai pemberontak.
Sebelumnya, Trump menyebut tentara Suriah memakai senjata kimia berbentuk gas klorin untuk menyerang kantong-kantong pemberontak di wilayah timur Damascus. Operasi militer yang dilakukan pada pekan lalu itu menyebabkan 13 orang terluka.