Pandemi COVID-19 dan Kreativitas Musisi Tanah Air
Sederet penyanyi mulai dari grup musik Project Pop sampai Anisa Rahman (Nissa eks Sabyan) merilis lagu bertema virus korona.
Pengamat musik Benny Hadi Utomo atau yang akrab disapa Bens Leo melihat fenomena tersebut sebagai sebuah bentuk kepedulian para musisi atas pandemi korona di negeri ini.
"Yang pertama pasti itu merupakan bentuk kepedulian sosial kemanusiaan rakyat Indonesia, termasuk para musisi penyanyi dan clip maker di mana tiga kelompok pekerjaseni ini jadi kesatuan kerja kreatif," kata Bens seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/4/2020).
Senada dengan Bens, pengamat musik Stanley Tulung juga menilai fenomena tersebut sebagai sebuah ekspresi kepedulian musisi atas pandemi di Indonesia.
"Jiwa seniman memang tidak bisa dikekang dan bahkan saat ada imbauan pemerintah untuk tetap di rumah malah mereka membuat lagu terkait pandemi COVID-19 ini. Seperti lagu Sandy Canester yang mengimbau untuk kita di rumah saja jelas sejalan dengan program pemerintah untuk menghambat penyebaran pandemi ini," kata Stanley.
Stanley mengatakan, meski wabah korona seolah-olah sudah mematikan industri hiburan Tanah Air, namun nyatanya para musisi Indonesia masih sangat kreatif menciptakan karya lewat platform-platform online.
"Pandemi COVID-19 ini memang seperti 'kiamat' buat dunia musik kita. Bisnis hiburan terutama musik bisa dibilang tiarap namun ada beberapa teman kita tetap ngamen melalui media sosial di Instagram dan juga Facebook dari rumah," kata dia.
"Bahkan beberapa teman musisi seperti Indra Lesmana, Indro Hardjodikoro, Balawan, Erwin Gutawa, Utox semakin kreatif dengan membuat jam session jarak jauh juga di akun media sosial mereka," sambungnya.
Sejumlah musisi kemudian membuat lagu bertema korona dengan syair lagu yang mengedukasi dan mengajak bersikap optimistik.
Project Pop, pada akhir Maret merilis "Gara-gara Corona" yang merupakan parodi lagu mereka sendiri "Gara-gara Kahitna" (2013).
Sudah menjadi khas Project Pop, lirik lagu "Gara-gara Corona" memiliki kesan banyolan dan ceria namun mengedukasi dengan mengajak pendengar lagu untuk tetap di rumah saja selama pandemi, menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, dan harus selalu gembira.
Tak mau kalah, grup musik legendaris yang kerap menyanyikan lagu-lagu religi Bimbo juga berkreasi mengangkat tema korona. Lagu berjudul "Corona" itu ditulis oleh Syam Bimbo, Acil Bimbo, dan Jaka Bimbo.
Menurut Bimbo lagu tersebut dibuat khusus untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun ternyata lagu itu sudah tersebar di media sosial.
Syair lagu "Corona" Bimbo mengajak pendengar untuk berkontemplasi mengenai makna di balik wabah corona yang melanda bahwa ada hikmah di balik semua takdir Tuhan.
Sang Raja Dangdut Rhoma Irama menciptakan lagu berjudul "Virus Corona" yang memberikan semangat dan mengajak pendengarnya untuk melakukan introspeksi serta mengambil hikmah dari wabah yang sedang terjadi.
"Kita sebagai manusia tidak punya daya serta upaya dan dalam setiap bencana yang melanda hanya kepada Tuhan lah kita memohon perlindungan," kata Rhoma Irama lewat akun YouTube GP Records.
Lagu diaransemen dengan tempo lambat dan dibalut dengan alunan nada yang sedih.
“Dan tentunya, mari kita jaga kesehatan serta yang utama banyak berdoa agar musibah ini segera berlalu dan kita bisa mengambil hikmah daripadanya. Amin," kata Rhoma Irama.
Selain membuat lagu secara mandiri, para musisi juga ada yang berkolaborasi menyanyikan lagu yang terinspirasi dari pandemi korona.
16 musisi lokal berkolaborasi merilis lagu yang berjudul "Menjaga Dunia".
16 musisi tersebut adalah Rian "d'Masiv", Anji, Judika, Titi DJ, Lala Karmela, Vidi Aldiano, Pamungkas, Rizky Febian, Cita Citata, Ilham "HIVI!", Neida "HIVI!", Claudia Emmanuela, Ifan "Govinda" serta musik dari Ade "Govinda", Jeje "Govinda" dan Dimas Joey.
Ade Govinda sebagai pencipta lagu dan produser mengatakan "Menjaga Dunia" cukup berbeda dari tema lagu yang dipersembahkan untuk COVID-19. Sebab, ia membuatnya lebih lembut dan ditambah dengan bumbu percintaan.
"Lagu tentang COVID-19 kan udah banyak ya dan bagus-bagus. Tapi ini kita bikin lebih ada cinta-cintaannya kayak orang yang pacaran jaga jarak dan lainnya," kata Ade dalam jumpa pers melalui Zoom, Senin lalu.
Semua musisi yang terlibat melakukan proses rekaman di tempat yang berbeda. Hasil rekaman dari masing-masing musisi pun dikirimkan melalui surel. Setelah semua vokal dan musik terkumpul, barulah Ade menggabungkannya menjadi satu.
Bagi Titi DJ dan Anji, rekaman seperti ini adalah hal yang baru. Menurut mereka, ternyata dalam suasana yang serba terbatas hal apapun tetap dapat dilakukan dengan maksimal.
"Saya merasa ini adalah pengalaman baru, saya udah lama di industri musik tapi ternyata ada hal baru yang saya pelajari," ujar Titi.