Sensasi Naik Kereta ke 'Hidung Setan'

Jakarta, era.id - Presiden Ekuador yang menjabat pada tahun 1895 hingga 1901, Eloy Alfaro membangun jalur kereta api yang menghubungkan kota pesisir Guayaqui ke Ibukota Ekuador, Quito. Jarak antara dua kota tersebut sekitar 400 km, dengan jalur rel yang membentang dari selatan ke utara negara di Amerika latin itu.

Rencana pembangunan jalur kereta api tersebut sempat ditentang warga sekitar karena melewati pegunungan Andes yang dikenal keramat dan angker. Benar saja, 2.000 pekerja meninggal dunia dalam kurun waktu tujuh tahun pengerjaan jalur kereta yang sangat ekstrem tersebut.

Nariz del Diablo (traveler.es)

Seperti dilansir Traveler.es, Senin (20/4/2020), Karena ekstrem dan berbahaya, jalur tersebut dinamai Nariz del Diablo atau Hidung Setan. Treknya berbelok, menurun, dan menanjak serta kanan kirinya adalah tebing terjal, bentuknya tegak lurus seperti sebuah hidung.

Lintasan kereta itu bertahan hingga hampir seabad sebelum badai El Nino yang menyebabkan longsor terjadi dan mengubur sebagian besar jalur kereta itu. Kini hanya tersisa jalur sejauh 12 km saja dari kota Alausi ke Sibambe. Namun, beruntung jalur Hidung Setan masih bisa dinikmati petualang hingga saat ini.

Nariz del Diablo (traveler.es)

Pemerintah Ekuador membuka jalur ini sebagai wisata kereta api yang di kelola oleh operator Tren Ecuador. Harga yang ditawarkan sekitar 33 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 500.000 per orang.

Pengunjung bisa menikmati sensasi adrenalin naik kereta di jalur ekstrem bak naike kereta luncur (roller coaster) sekaligus menikmati keindahan alam pegunungan Andes khas Amerika Selatan.

Tag: kecelakaan kereta api