Belum Ada Lagi Penambahan Kasus Positif Korona di Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil dalam akun media sosial instagram miliknya @ridwankamil mengungkapkan harapannya agar kasus positif korona di Jabar makin berkurang.
"Kemarin hanya tiga kasus positif covid. Hari ini kasus positif covid malah Nol. Alhamdulillah. Semoga berlanjut tren turunnya covid. Semoga PSBB membawa hasil ya Allah. Namun Kita jangan lengah dan takabur," ungkap Ridwan Kamil dalam salah satu unggahannya di akun instagram @ridwankamil, Jumat (1/5) malam.
Ia mengatakan Provinsi Jawa Barat dalam menangani COVID-19, yang dibangun adalah superteam bukan superman. Kerja bersama satu irama adalah kunci.
"Robbanaa ‘aatinaa miladunka rohmatan, wahayyi’ lanaa min amrinaa rosyadaa.” . . “Ya Alloh, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini. Insya Allah #KitaPastiMenang melawan covid-19 ini." Ujar Ridwan Kamil.
Sementara itu, ruang isolasi menjadi kebutuhan mendesak seiring terus bertambahnya kasus COVID-19 di Jawa Barat. Keberadaan ruang isolasi bagian dari protokol menekan penularan virus korona baru. Pengadaan ruang isolasi pun tak bisa mengandalkan fasilitas kesehatan yang ada.
View this post on InstagramKebutuhan ruang isolasi juga dihadapi Jawa Barat. Sekretaris yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Achmad bilang, pihaknya sudah meminta pemerintah kabupaten/kota mengalihfungsikan gedung, hotel, maupun stadion menjadi pusat isolasi, perawatan, dan penginapan tenaga medis.
"Telah dikoordinasikan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar menyiapkan pusat-pusat isolasi,”kata Daud, dalam jumpa pers, Jumat (1/5).
Ketersediaan ruang isolasi juga penting untuk orang yang menunjukan hasil rapid test positif (reaktif), tetapi belum bergejala. Jadi mereka diisolasi sampai menunjukkan hasil test PCR negatif. "Mereka diarahkan untuk dilakukan isolasi di tempat khusus," katanya.
Keberadaan pusat isolasi tambahan dapat menekan potensi penyebaran COVID-19. Selain itu, kehadiran tenaga medis akan memantau perkembangan gejala klinis warga Jabar yang terindikasi positif COVID-19 berdasarkan rapid test dan meningkatkan kedisiplinan selama isolasi.
"Yang masuk dalam pusat isolasi telah mendapat pemeriksaan dokter di rumah sakit sebelum masuk ke pusat isolasi," kata Daud.