Pemerintah Kejar Pemeriksaan 10.000 Sampel COVID-19 per Hari
"Saat ini kami sudah bisa melakukan tes di banyak laboratorium untuk mengejar 10.000 spesimen setiap hari," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Yurianto mengatakan sasaran 10.000 sampel spesimen itu berdasarkan salah satu arahan Presiden Joko Widodo dalam strategi percepatan penanganan COVID-19, yaitu pemeriksaan secara masif.
Menurut Yurianto, salah satu penyebab penyebaran COVID-19 di masyarakat adalah terdapat orang-orang yang sebenarnya positif COVID-19 tetapi tidak diketahui. "Pemeriksaan secara masif harus dilakukan dan mereka yang diketahui positif COVID-19 harus segera diisolasi," tuturnya.
Sementara hingga Rabu pukul 12.00 WIB jumlah pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 120 orang menjadi 2.317 orang. "Sedangkan pasien meninggal bertambah 23 orang menjadi 895 orang," kata Yuri.
Yurianto mengatakan jumlah pasien dalam pengawasan bertambah 524 orang menjadi 26.932 orang dan orang dalam pemantauan bertambah 1.500 orang menjadi 240.726 orang.
Data menunjukkan jumlah terkonfirmasi atau positif COVID-19 bertambah 367 orang menjadi 12.436 orang.
Yurianto mengatakan seluruh provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten/kota yang terdampak sebanyak 350 kabupaten/kota.
Pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 128.383 spesimen terhadap 92.976 orang.
Ia mengatakan upaya untuk menurunkan jumlah pasien dan kasus meninggal hanya bisa berhasil bila masyarakat mematuhi dan disiplin dalam menjalankan imbauan dari pemerintah.
"Tetap tinggal di rumah, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, jaga jarak, hindari kerumunan, dan gunakan masker bila terpaksa keluar dari rumah serta batasi waktunya," ucapnya.