Pria Ini Membagikan Transformasi Bentuk Tubuh Setelah Sembuh dari COVID-19

Jakarta,era.id - Saat berdiam diri dengan melakukan isolasi di rumah sakit Boston, pria asal California membagikan perubahan bentuk tubuhnya sebelum dan setelah dirinya mengidap COVID-19. Dari foto tersebut sangat jelas, Mike mengalami penurunan berat badan secara drastis.

Mulanya Mike tak menyangka harus menghabiskan waktu selama berminggu-minggu di rumah sakit karena penyakitnya itu. Mike pikir setelah seminggu kondisinya akan membaik. Namun, setelah mengidap COVID-19, tubuhnya sangat menurun. 

"Aku sangat lemah. Ini adalah salah satu bagian yang paling membuat frustrasi. Aku tidak bisa memegang ponselku, itu sangat berat. Aku tidak bisa mengetik, karena tanganku bergetar sangat hebat" ujarnya sambil mengenang.

Mike merupakan seorang perawat berusia 43 tahun di San Francisco,AS yang tak punya riwayat penyakit serius. Dia kerap berolahraga enam atau tujuh kali dalam seminggu. 

Sebelumnya, berat badannya 86 kilogram. Namun, saat terinfeksi COVID-19 ia harus kehilangan berat badannya sekitar 22 kilogram saat kapasitas paru-parunya perlahan memulai membaik kembali.

Pekan lalu, Mike membagikan foto transformasi tubuhnya kepada 30 ribu pengikut di Instagramnya. Foto sebelah kiri diambil sebulan sebelum ia pertama kali positif COVID-19. Sedangkan sebelah kanan berada di ruang pemulihan saat sudah dinyatakan sembuh. 

Transformasi tubuh setelah sembuh COVID-19 (Foto: Instagram @thebearded_nurse)

"Aku tahu apa yang saya pikirkan tentang virus korona. Aku tidak berpikir itu seserius itu sampai setelah hal-hal mulai terjadi. Aku pikir masih cukup muda jadi tidak akan terpengaruh. Saya tahu banyak orang berpikir seperti itu," ujarnya yang dikutip dari BuzzFeed pada Minggu (24/5/2020)

"Aku ingin menunjukkan itu bisa terjadi pada siapa saja. Tidak masalah apakah kamu muda atau tua dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya atau tidak. Itu bisa mempengaruhi kamu," lanjutnya.

Bentuk tubuhnya sebelum positif COVID-19 (Foto: Instagram @thebearded_nurse)

Pada 16 Maret 2020, Mike mulai melakukan perawatan di rumah sakit di Boston. Sebelumnya, Mike berada di Boston untuk mengunjungi kekasihnya, Josh Hebbletwaite yang berusia 29 tahun itu pada 14 Maret lalu. Kala itu, kondisi tidak mengalami gejala-gejala COVID-19.

"Kami tahu COVID-19 ada di luar sana. Tapi tidak ada aturan batasan, tidak ada lockdown. Kami hanya berpikir, Yah, hanya mencuci tangan lebih sering dan berhati-hati ketika menyentuh wajah" kata Mike.

Seminggu setelah festival, dinyatakan terdapat 38 orang positif COVID-19 dan tiga orang lainnya dilaporkan meninggal dunia. Mereka semua tak sadar bahwa paparan COVID-19 ada di sana, termasuk Mike. 

Beberapa hari kemudian, Mike merasa tak enak badan dan memeriksa dirinya ke rumah sakit. Dia mengalami demam tinggi dan paru-parunya penuh dengan cairan hingga langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Mereka membawanya masuk dan tidak membiarkan saya tinggal untuk mengucapkan selamat tinggal," kata Mike.

Pada hari pertama di sana, Mike diberi oksigen melalui hidungnya, kemudian dokter mulai membiusnya.

"Salah satu dokter mengatakan sejak awal bahwa saya mungkin akan diintubasi, dan itu membuat saya takut," katanya.

Dalam empat hari, ia dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar, di mana ia diintubasi selama empat setengah minggu. 

"Sekitar empat minggu, para perawat cukup baik untuk FaceTime bersama. Sepertinya kini dia koma, sungguh benar-benar menakutkan. Tapi saya sangat bahagia saat bersamanya pada saat itu." katanya. 

Tag: covid-19 hari perempuan internasional