Kritik Amien Rais Soal Istilah New Normal

Jakarta, era.id - Politisi senior Amien Rais mengkritik istilah new normal yang kerap diucapkan pemerintah belakangan ini. Menurutnya, kata new normal yang banyak dikutip dan diucapkan, justru membuat kesalahpahaman.

Kata Amien, new normal belakangan jadi populer tanpa jelas maksud dan tujuannya. Dia meminta, pemerintah berhenti menggunakan istilah new normal. Sebab, bisa mengelabui dan termakan oleh pikiran lantas apapun dianggap normal.

"Apa yang normal itu biasanya ada standarnya, ada norma-norma, ada pola-pola yang reguler, dan tentu ada poin rujukan referensi, ini nggak ada sama sekali. Nah, karena itu jangan dipakai lagi," kata Amien Rais melalui video yang disiarkan akun Instagram amienraisofficial, Senin (25/5/2020).

Menurut Amien, dari apa yang diucapkan para ilmuwan, new normal itu diterapkan setelah virus mereda. Misalnya PNS bekerja tetap memakai masker, menerapkan jaga jarak dan sebagainya. Namun, mantan Ketua MPR itu tidak sepakat jika yang dimaksud new normal adalah kondisi ekonomi yang buruk. Dia mengingatkan agar pemerintah jangan sampai new normal berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat, khususnya ekonomi.

"Tapi kalau kemudian bahwa pengangguran meluas itu new normal, kerusuhan desa dan kota karena perut lapar new normal, nambah utang terus juga new normal, lantas semakin hancur ekonomi negara kita new normal, nah itu yang saya kira sudah kebablasan ya," ucapnya.

Maka itu, dia mengingatkan pemerintah jangan menghibur suasana dengan menggunakan istilah new normal tersebut. Karena situasi saat ini tengah berat dan memburuk.

"Jadi marilah kita jadi bangsa yang cerdas para pemimpinnya juga harus lebih cerdas lagi, maaf ya, karena kita ini betul-betul dalam suasana yang sangat berat ya jangan dihibur dengan new normal yang tidak normal," pungkas Amien.

 

Tag: covid-19 di indonesia