Produk Bedak Bayi Ini Hentikan Produksi, Picu Kanker?
Akan tetapi, pihak Johnson and Johnson beralasan penyetopan produksi tersebut akibat menurunnya angka penjualan. Pihak Johnson and Johnson bahkan mengklaim produk mereka aman bagi kesehatan dan terjamin mutu bayi.
Johnson and Johnson menyatakan bahwa penurunan penjualan yang mereka alami lebih disebabkan oleh kesalahan dan banyak beredarnya informasi tidak masuk akal di masyarakat.
"Sebagian besar perubahan dalam kebiasaan konsumen dan dipicu oleh informasi yang salah seputar keamanan produk dan rentetan iklan litigasi yang konstan," tulis rilis Johnson and Johnsonyang dikutip CNBC pada Senin (25/5/2020).
Pihak produk perawatan bayi itu berulang kali membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bedak bayi mereka tetap terpercaya akan keamanaan dengan kandungan talc.
Sebenarnya, Gugatan hukum terhadap perusahaan farmasi di New Jersey, Amerika Serikat itu telah berlangsung sejak bertahun-tahun. Ketika dipertanyakan soal penurunan angka penjualan, namun Johnson and Johnson selalu mengelak.
"Puluhan tahun penelitian ilmiah oleh para ahli medis di seluruh dunia mendukung keamanan Johnson and Johnson. Kami akan terus mempertahankan produk, dan keamanannya. Meski banyak tuduhan tidak berdasar dan perusahaan harus berurusan dengan ruang sidang." tulis rilis perusahaan.
Pemicu beredarnya berita ini bermula dari dorongan ribuan tuntunan hukum di Amerika Serikat oleh para perempuan yang menyatakan abses dalam talc bisa menyebabkan kanker. Talc merupakan mineral struktur yang kandungan kimia serupa dengan abses, yang diketahui bisa memicu kanker.
Namun, penelitian di Amerika Serikat tak menemukan bukti kuat terkait bedak bayi bisa menyebabkan kanker ovarium. Studi lainnya juga menduga hubungan bedak bayi dengan kanker saling berlawanan, walaupun sebagian besar tak menemukan hubungan keduanya.
Johnson and Johnson mengatakan semua vonis dengan tuntutan hukum yang mengklaim talk bisa memicu kanker, sudah dibatalkan saat pengadilan banding. Sebab, telah diuji ulang kandungan bubuk dan tidak menemukan tanda-tanda asbes yang memicu kanker.
Maka dari itu, Johnson and Johnson akan terus dijual dengan produk kandungan tepung jagung untuk dipasarkan seluruh global. Meski di AS dan Kanada mengalami penurunan, namun permintaan di pasar global masih menjulang tinggi.