Masker Kain VS Face Shield, Mana yang Lebih Melindungi?
Jakarta, era.id - Dalam rangka memasuki kehidupan normal baru (new normal), masyarakat mulai mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk melindungi diri dari penularan virus korona yang mungkin terjadi di tempat umum. Misalnya, menyiapkan kondisi fisik agar tetap sehat serta alat perlindungan diri sesuai standar protokol kesehatan. Seperti memakai masker kain atau face shield (perisai wajah).
Membahas soal alat perlindungan diri menurut protokol kesehatan, masker kain dan face shield, kedua benda ini kerap dibanding-bandingkan. Karena memiliki fungsi yang sama, yakni melindungi area wajah, khususnya bagian mulut dan hidung. Lantas, manakah di antara masker kain atau face shield yang paling melindungi?
Masker kain
- Masker mampu melindungi hidung dan mulut dari partikel droplet yang mungkin mengandung virus dan mencegah penyebaran virus oleh orang sakit ke orang sehat.
- Masker lain juga menutup rapat semua bagian samping dan bawah area wajah untuk perlindungan mulut serta hidung agar terbebas dari segala virus.
- Sayangnya, banyak orang tidak tepat memasang masker kain di wajah. Sehingga tidak rapat untuk menutupi hidung atau kerap hanya menyangkutkan di dagu.
- Selain itu, masker kain tak memproteksi semua jenis partikel, hingga virus berpotensi menempel di pori-pori kain.
- Selain itu, masker kain tak sampai melindungi area mata yang bisa menjadi pintu masuknya penyakit.
- Masker kain juga menggangu kerja komunikasi dengan orang lain karena tidak terlihat gerakan mulut lawan bicara.
"Memakai masker dapat mengurangi risiko penyebaran virus korona, terutama bagi orang tanpa gejala. Sementara, face shield lebih diperuntukkan sebagai APD untuk petugas kesehatan," ujar Baliley.
Face shield (perisai wajah)
- Face shield bisa menjadi proteksi area mata, hidung, sekaligus mulut.
- Face shield mudah dibersihkan, baik dengan sabun dan air maupun disinfektan.
- Perisai wajah terlindung dari paparan virus hingga 96 persen, meskipun digunakan dalam jarak setengah meter dari orang yang batuk.
- Tidak seperti masker kain, face shield juga praktis digunakan dan minum.
- Pelindung wajah yang satu ini mampu mencegah pemakainya untuk menyentuh wajah.
- Ketika memakai face shield, pemakai merasa nyaman, sebab tidak menghalangi pernapasan.
- Face shield dianggap ramah bagi penyandang tuna rungu dan tuna wicara yang mengandalkan gerak mulut untuk berkomunikasi karena dibuat dari bahan transparan.
- Meski begitu, face shield tetap punya kelemahan di sisi keamanan karena tidak memiliki segel yang baik sehingga memungkinkan aerosol untuk menembus.
- Selain itu, pelindung wajah satu ini jarang ditemukan dan sangat sulit diproduksi sendiri.
"Face shield bukan pengganti masker, melainkan perlindungan ekstra dari kontaminasi penyakit," jelas Polsky dikutip New York Times.